Pengalaman menyeramkan seperti melihat sosok yang tidak kasatmata atau mendengar suara aneh kerap dikaitkan dengan hal-hal mistis dan bisa menimbulkan rasa takut. Namun, fenomena semacam ini tidak selalu berhubungan dengan dunia gaib.
Dalam dunia medis, kejadian tersebut ternyata dapat dijelaskan secara ilmiah. Kondisi tertentu pada otak bisa memengaruhi persepsi seseorang terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga realitas yang ditangkap indra menjadi berbeda dari keadaan sebenarnya.
Spesialis bedah saraf, dr Dimas Rahman Setiawan, SpBS, menjelaskan bahwa situasi seperti ini memang memungkinkan terjadi. Individu dengan gangguan tertentu pada otak dapat mengalami gangguan persepsi atau aura yang membuatnya merasa seolah melihat atau mendengar sesuatu, padahal rangsangan tersebut sebenarnya tidak ada.
“Jadi dari segi ilmunya itu bisa dikategorikan sebagai sebuah aura. Kadang-kadang aura itu bisa merupakan penanda gejala kejang, atau memang rangsangan yang terlalu berlebihan,” ungkap dr Dimas dilansir dari infoHikmah.
Ia kemudian menambahkan kondisi serupa juga dapat dialami oleh penderita skizofrenia. Skizofrenia merupakan gangguan kesehatan mental yang memengaruhi cara seseorang berpikir, mengelola emosi, serta memahami dan menafsirkan realitas di sekitarnya.
Pengidap skizofrenia dapat mengalami halusinasi, delusi, gangguan pola pikir, hingga perubahan perilaku yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Gangguan ini berkaitan erat dengan perubahan fungsi dan keseimbangan kimia di otak, meskipun gejalanya dapat dikendalikan melalui penanganan dan terapi yang tepat.
“Pada pasien-pasien skizofrenia, atau pasien-pasien dengan gangguan kejujuran lain, kadang-kadang memang ada kondisi-kondisi di mana dia mulai mendengar halusinasi, atau suara-suara seperti itu,” ucap dr Dimas.
“Jadi itu memang terkait juga sama kondisi hormon. Dan enzim-enzim yang ada di otak. Jadi banyak sekali enzim-enzim di otak yang terkait dengan penyakit-penyakit tertentu,” tandasnya.
