Hotma Sitompoel, seorang pengacara kondang berdarah batak meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Hotma sempat koma 40 hari di rumah sakit.
Hotma sendiri telah dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, pada Sabtu (19/4). Proses pemakaman dilakuakn secara militer karena penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial yang pernah diterima Hotma pada 2013 dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Saat pemakaman, seluruh keluarga dan kerabat turut hadir. Anak Hotma, Dhito Sitompoel yang didampingi istrinya, Agatha Carolina kala itu juga terlihat tegar.
“Saya kemarin sudah bilang, bagi kami hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Papa sekarang sudah senang di surga, bersama Tuhan Yesus Kristus. Kami sekeluarga akan melanjutkan legacy dan mempertahankan LBH Mawar Saron agar makin banyak orang miskin dan teraniaya bisa dibantu, supaya nama Tuhan dimuliakan,” kata Dhito Sitompeol dikutip infoHot.
Agatha Carolina menjelaskan ayah mertuanya itu sudah cukup hebat berjuang melawan penyakitnya. Ia menuturkan ayah mertuanya sempat koma selama 40 hari di Malaysia.
“Papa itu sudah gagal ginjal sejak Januari tahun lalu, jadi banyak yang kaget soal kepergian papa. Buat kita sudah melihat proses yang cukup panjang dari papa Januari lalu, memulai cuci darah dan di Oktober papa sempat drop dari Jakarta kita terbangin ke Penang naik pesawat,” ungkap Agatha Carolina.
“Di situ koma 40 hari, di ICU tidak sadarkan diri. Keluarga bergantian saling menjaga papa sampai akhirnya papa diberikan kesempatan kedua dan menurut kita itu mukjizat,” sambungnya lagi.
Setelah keadaan stabil, keluarga memutuskan membawa Hotma Sitompoel untuk kembali ke Jakarta.
“Setelah itu kita setiap hari tinggal bersama papa. Empat bulan sangat berarti buat aku dan keluarga, sampai kemarin papa masuk RSCM dan bisa menemani di napas terakhirnya kita gandeng tangan papa. Sekeluarga sempat berdoa bareng sampai papa pergi,” terangnya lagi.