Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memastikan bahwa proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur tetap dilanjutkan di era Presiden Prabowo Subianto. Badan Otoritas IKN disebutnya memiliki anggaran sendiri untuk melanjutkan pembangunan.
Mulanya AHY menyebut pemerintah akan mengerjakan kompleks legislatif dan yudikatif setelah pembangunan kawasan eksekutif di IKN. “Kelanjutan pembangunan IKN, sekarang kan ada Badan Otorita IKN, ada anggaran yang disiapkan untuk melanjutkan pembangunan,” ujarnya dikutip infoFinance.
Fasilitas pemerintah yakni kawasan legislative dan eksekutif yang menjadi awal untuk dirampungkan.
“Khususnya untuk fasilitas kawasan legislatif dan yudikatif, itu yang akan dikembangkan tahapan berikutnya, setelah saya rasa untuk kawasan eksekutifnya sudah bisa dikatakan rampung, semuanya sudah rampung,” tutur Ketua Umum Partai Demokrat itu.
Saat dikonfirmasi soal pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN, AHY menyebut hal itu bukan menjadi ranahnya. “Saya belum masuk ke wilayah pemindahan ASN, bukan wilayah kami,” tuturnya.
Terkait revisi desain kawasan yudikatif dan legislatif Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, AHY menyebut akan mencari waktu yang pas untuk membahasnya dengan Presiden Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyatakan telah menyelesaikan revisi desain kawasan yudikatif dan legislatif IKN. Dalam waktu dekat, hasilnya akan dipresentasikan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengatakan, pihaknya sudah bersurat ke istana untuk presentasi langsung di hadapan Prabowo. Namun, hingga saat ini belum ada waktu yang tepat.
“Kami sudah siap cuman presidennya yang waktunya ya, kami masih menunggu waktu beliau,” kata Diana di Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (7/5).
Diana akan berkomunikasi dengan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk membantu memastikan pelaksanaan presentasi tersebut.
“Kami sudah bersurat (ke istana), masak bersurat terus ya kan nggak enak. Kami nanti mungkin akan mengingatkan melalui Pak Menko (AHY) atau seperti apa, saya mau ketemu pak menko juga ini,” ujarnya.