Penyandang Disabilitas Ini Jalan Kaki Ratusan Kilometer Demi Antar Makanan

Posted on

Keterbatasan fisik bukan suatu masalah berarti bagi Zhu Chuanyang. Bekerja sebagai pengantar makanan, ia gigih berjalan kaki ratusan kilometer.

Bagi sebagian orang kegigihan dan semangat yang tinggi bisa mengubah keterbatasannya menjadi kekuatan. Meski kerap menerima ejekan setiap hari, tetapi tak ada yang menutup kemungkinan untuk sukses berkat usaha keras.

Dilansir infoFood dari VnExpress, Selasa (5/8), yang menuliskan kisah Zhu Chuanyang. Sehari-harinya Zhu bekerja sebagai seorang pengantar makanan dari restoran ke rumah pelanggan.

Zhu berbeda dengan pengantar makanan lain, sebab dia hanya mengandalkan kedua kakinya sebagai transportasi. Zhu seringkali diejek karena kemana pun pergi ia tetap mengenakan helm atau pelindung kepala.

Banyak pengantar makanan lain dan orang-orang di sekitarnya kerap mengejek diri Zhu. Padahal pelindung kepala yang dikenakan Zhu bukan tanpa alasan.

Zhu merupakan seorang penyandang disabilitas yang memiliki gangguan pada gerakan motoriknya, termasuk ketika berjalan. Kemana pun di selalu menggendong wadah berupa bak besar untuk membantu membawa makanan pesanan pelanggan.

Pada Juli, Zhu mengaku telah menyelesaikan 338 pesanan dan berjalan kaki hingga menempuh 272 kilometer. Kerja kerasnya tersebut ia mendapatkan upah hanya Rp 4,7 juta.

Sementara pada bulan Juni, jumlah pengantaran Zhu juga tak kalah banyak. Ia berhasil mengantar 435 pesanan dan berjalan kaki sejauh 373 kilometer, serta mendapatkan penghasilan Rp 5 juta.

Bagi Zhu, pendapatan yang diperoleh hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan dasar saja. Sesekali ia juga harus berlari karena khawatir pesanan makanan datang terlambat dan takut dipecat dari perusahaan yang menaunginya.

“Melihat ia sampai berlari untuk beberapa pesanan tetapi dipotong banyak biaya tambahan, aku merasa kasihan. Walaupun kami bekerja pada perusahaan yang berbeda, semua orang pasti berusaha untuk kehidupannya. Ini bukan hal yang mudah. Jadi aku ingin membantu dengan cara lain,” kata Liao, salah satu pengantar makanan di Chongqing lainnya.

Sebelum menjadi pengantar makanan, di Yuzhong District, Chongqing, China ini pernah bekerja sebagai pencuci piring di restoran. Namun, lantaran dianggap tidak memenuhi kualifikasi, oleh pemilik restoran ia pun diberhentikan.

Sebenarnya banyak orang yang ingin membantu Zhu dengan memberikan donasi berupa uang maupun sepeda roda tiga untuk memudahkan. Hanya saja Zhu menolak dan memilih bekerja keras dengan caranya sendiri tanpa menjadi beban siapapun.

Artikel ini telah tayang di infoFood, baca selengkapnya