Proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau tak selamanya berjalan mulus. Seperti yang dialami prajurit TNI sampai harus dikepung api, mesin terbakar hingga jatuh ke kanal di lokasi.
Perjuangan prajurit itu terlihat setelah satu bulan lahan gambut di Rokan Hilir (Rohil) hangus terbakar. Prajurit TNI bersama masyarakat, Manggala Agni, BPBD hingga personel polri berjibaku turun memadamkan api.
“Lahan terbakar sudah sekitar 1 bulan ini,” ujar Babinsa Teluk Nilap Koramil 04/Kubu Sertu Fren Martos Solissa.
Sersan Satu itu mengungkap perjuangan prajurit dan tim gabungan sudah 1 bulan pemadaman. Bahkan nyaris terbakar dikepung api saat tertiup angin kencang.
Api yang berada di kebun sawit melompat sekitar 6-8 meter. Lompatan api terjadi di lokasi yang saat itu terbakar hebat karena status lahan gambut.
“Api itu melompat karena angin kencang. Posisi kami tim sedang di dalam karena saat kami masuk api belum dekat jalan. Tiba-tiba kami lihat kabutnya tebal,” cerita Fren.
Beruntung, Fren bersama Babinsa lain di dalam kebun berhasil keluar. Mereka lari kocar kacir menyelamatkan diri mencari udara segar setelah dikepung api dan asap.
Setelah menyelamatkan diri, rombongan langsung berlari ke lokasi sepeda motor terparkir. Mereka langsung tancap gas karena api sudah mendekati zona yang sempat mereka anggap aman.
Sementara insiden lain juga menimpa tim pemadaman di Negeri Seribu Kubah. Ada lima unit mesin pompa terbakar api saat pemadaman berlangsung.
Mesin terbakar karena api menjalar cepat. Lagi-lagi, angin kencang dan panas terik membuat api cepat menjalar ke titik-titik yang dipenuhi bahan baku.
“Ada teman-teman lain mengalami mesin 4-5 terbakar karena api begitu besar. Bahkan memang kondisinya sangat besar menjalar,” kata Fren.
Terakhir, Fren juga mengaku sempat jatuh ke kanal bersama motornya. Ia jatuh saat perjalanan menjemput logistik untuk teman di lapangan saat melintasi kanal.
“Saat itu kaki saya tidak sampai ke ujung papan/jembatan tersebut. Sehingga saya jatuh ke dalam parit yang kedalaman 1,5 meter dan motor pun ikut jatuh,” katanya.
Namun Fren berusaha untuk mendorong dari bawah agar motor tak jatuh ke dalam parit. Beruntung personel lain melihat dan bantu evakuasi.
“Kerugian materil ada 1 buah Hp IPhone 13 Pro Max, 1 buah charger Hp IPhone 13 Pro Max, HT dan Kacamata. Tentu ini adalah perjuangan kita di lapangan yang dialami juga oleh teman-teman lain,” kata Fren lagi.
Sementara masyarakat sekitar, Hardiman Susanto mengaku sempat ikut berjibaku memadamkan api bersama tim gabungan. Salah satunya di jalan lintas Kubu.
Pria berusia 38 tahun itu mengaku berjibaku hingga larut malam bersama petugas. Bukan tanpa alasan, kobaran api saat itu sudah mendekati rumah-rumah warga yang ada di jalan lintas.
“Kita pernah sampai malam padamkan api sama TNI, polisi dan petugas lainnya. Kan posisi saat itu api dekat ke perumahan di sekitar lokasi,” kata Hardi.