Uskup Agung Medan Kornelius Sipayung memimpin misa malam Natal di Gereja Katolik Santa Perawan Maria Tak Bernoda atau Katedral Medan. Dalam kotbahnya, uskup berpesan agar umat yang hadir membuka ruang untuk sesama dan Allah.
“Rumah tertutup belajar untuk memberi ruang untuk sesama dan Allah. Palungan mengajari kita bagaimana bersolidaritas,” ucap Uskup Kornelius, Rabu (24/12/2025).
Kornelius mengatakan terang Natal merupakan jalan kerendahan hati. Perayaan Natal bukan sekedar perayaan tahunan, namun lebih mendalami keterbukaan terhadap sesama.
“Palungan terbuka adalah cara Allah, terang Natal ialah memilih jalan kerendahan hati dan menunggu keterbukaan tanpa keterpaksaan tapi karena keterbukaan. Palungan simbol keterbukaan dari keterbukaan lahir kesederhanaan,” imbuhnya.
Kemudian Kornelius juga bertanya, “Apakah rumah kita tertutup? atau palungan terbuka? Apakah kita sibuk dengan urusan kita tanpa memikirkan orang lain?”
Konelius lalu mengimbau umat Katolik yang hadir untuk membuka rumah dengan kesederhanaan yang penuh makna.
“Natal adalah undangan untuk membuka rumah, tidak perlu megah tapi cukup kesederhanaan yang penuh makna,” tegas Uskup.
Dalam penutupan kotbahnya, Kornelius mengajak umat untuk mengalirkan solidaritas bagi sesama dan dunia.
“Mari kita mengalirkan solidaritas bagi dunia, dengan palungan terbuka membawa kebagian dan sukacita. Semoga simbol tersebut, terbuka di tengah-tengah kita terkhususnya keterbukaan terhadap saudara-saudara kita yang sedang menghadapi bencana alam,” tandasnya.
Untuk diketahui, Uskup Kornelius memimpin perayaan misa malam Natal di Ketedral Medan sesi kedua. Perayaan Natal dihadiri oleh umat Katolik, misa berjalan lancar dan penuh hikmat.
