Polda Riau melakukan Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) sejak tanggal 1-14 Mei. Selama 2 pekan operasi tercatat ada 196 pelaku diamankan berikut samurai dan barang bukti lain.
Direktur Reskrimum Polda Riau Kombes Asep Darmawan mengatakan operasi itu digelar serentak di wilayah Riau. Pelaku terdiri dari 163 laki-laki dan 6 perempuan.
“169 orang jadi tersangka. Dari jumlah ini ada laki-laki 163 dan perempuan 6 orang,” kata Asep, Kamis (15/5/20255).
Sementara data kepolisian pelaku terdiri dari anak-anak berprilaku premanisme, geng motor, bergerombol dan melakukan tindak pidana. Sejumlah barang bukti turut diamankan berbagai alat seperti samurai, pisau hingga besi.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Ada samurai, softgun, pisau sama besi kita amankan. Untuk yang di bawah umur ini mereka masih sekolah di jenjang SMA dan SMK dari kelas 2 dan 3,” kata Asep.
Dalam 169 kasus itu, tercatat ada pelaku premanisme, pencurian pemberatan, pemilik senpi, geng motor dan pungutan liar. Pelaku didominasi usia remaja yang para pelaku beraksi bergerombol.
“Ada kasus imbangan yang bukan pekat, namun kita lakukan penindakan ada kasus penggelapan, narkotika. Ada beberapa pelaku kita amankan saat sedang pesta narkoba ini juga kami tindak dan diserahkan ke Direktorat Narkoba,” katanya.
Dalam operasi itu, Asep mematikan akan menindak tegas pelaku premanisme. Tak terkecuali organisasi masyarakat yang juga melakukan ancaman dan pemerasan pada pengusaha atau perusahaan.
“Sasaran kita premanisme, ada pungli dan melakukan pemerasan di pabrik-pabrik yang menimbulkan keresahan. Ini komitmen dari bapak Kapolda untuk menjaga keamanan di masyarakat,” tegas Asep.