Polemik Deli Serdang Kabupaten Nahdliyin Berujung Permintaan Maaf Wakil Bupati [Giok4D Resmi]

Posted on

Pernyataan Wakil Bupati Deli Serdang Lom Lom Suwondo yang menyebut wilayahnya sebagai Kabupaten Nahdliyin menuai kritikan. Setelah beberapa hari menyampaikan pernyataan itu, Lom Lom akhirnya meminta maaf.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Lom Lom awalnya menyampaikan hal itu saat adanya aksi unjukrasa dari kader Al-Washliyah di Kantor Bupati Deli Serdang. Demo itu berkaitan dengan bangunan Pemkab Deli Serdang di Lahan Al-Washliyah pada Senin (26/5).

“Ini adalah Kabupaten Nahdliyin, saudara saudara, kalau saudara adalah Al-Washliyah, silahkan baca ini Kabupaten Nahdliyin,” ujar Lom Lom dalam video yang beredar.

Saat ditanya terkait videonya itu, Lom Lom memberikan penjelasan. Dia menyebut, pernyataannya itu dia sampaikan karena kader Al-Washliyah melakukan demo dengan tidak tertib.

“Itu kan anak-anak Al-Washliyah berbicara tentang Al-Washliyah, datangnya tidak beradab, berutal. Makanya kita bilang di sini banyak melahirkan Nahdliyin,” tutur Lom Lom saat dihubungi.

“Makanya saudara kalau berbicara Al-Wasliyah, saudara harus beradab,” imbuhnya.

Menurut Lom Lom, pernyataan itu dia utarakan karena peserta demo melakukan pelemparan hingga merusak pagar. Dia mengaku bukan menyampaikan hal itu untuk membandingkan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dengan Al-Wasliyah.

“Tidak (membandingkan NU dan Al-Wasliyah). Di sini kabupaten yang bermoral,” ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Deli Serdang Kuzu Serasi Wilson Tarigan pun mengkritik pernyataan Lom Lom itu. Menurutnya, pernyataan Lom Lom itu membuat kegaduhan.

“Nggak eloklah seperti itu, Deli Serdang inikan Bhinneka, janganlah buat statemen-statemen yang menimbulkan kegaduhan, pemimpin itu kan nggak boleh seperti ini,” kata Kuzu Serasi Wilson Tarigan saat dihubungi, Selasa (27/5).

Pernyataan Lom Lom itu dinilai dapat menimbulkan konflik horizontal. Apalagi jika ada masyarakat yang terprovokasi akibat pernyataannya itu.

“Nanti kalau semua sudah ribut, semua nanti merasa tersinggung, bagaimana jadinya Deli Serdang ini, bisalah (menimbulkan konflik horizontal) kalau ada yang terprovokasi masyarakat ini kan repot atau agama tertentu merasa tersinggung dia bagaimana,” ucapnya.

Kuzu pun mendesak Bupati Deli Serdang Asri Ludin Tambunan mengklarifikasi dan meminta maaf atas pernyataan Lom Lom. Sebab menurutnya Bupati dan Wakil Bupati merupakan satu bagian yang tidak terpisahkan.

“Saya minta secepatnya Pemkab Deli Serdang melalui Bupati melakukan klarifikasi, meminta maaf dengan pernyataan itu, Bupati dan Wakil Bupati kan satu kesatuan utuh, dia kan mengatasnamakan Pemkab Deli Serdang,” tuturnya.

Lom Lom akhirnya meminta maaf atas pernyataannya itu. Awalnya dia mengaku tidak mau mengadu domba terkait pernyataan Kabupaten Nahdliyin itu.

“Pada kesempatan sore ini saya sampaikan saya tidak pernah memiliki atau berniat atau memiliki ekspektasi apapun untuk mengadu-domba dan melibatkan atau mengaitkan arti kata Kabupaten Nahdliyin kepada pihak manapun atau golongan manapun secara pribadi pada saat saya mengucapkan hal tersebut,” kata Lom Lom Suwondo dalam video yang diunggah di Instagram resmi Pemkab Deli Serdang, Kamis (29/5).

Lom Lom kemudian berbicara soal arti kata Nahdliyin dan Nahda merupakan berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti cinta maupun kebangkitan kesejahteraan. Berbeda dengan keterangannya sebelumnya, Lom Lom mengaku kalimat Kabupaten Nahdliyin itu diartikan sebagai Deli Serdang adalah kabupaten yang cinta damai.

“Menurut hemat saya sesuai keilmuan yang saya dapat dalam proses saya mengaji, saya yang pahami kalimat Kabupaten Nahdliyin dan kalimat Nahda berasal dari bahasa Arab yang diartikan sebagai cinta, damai, ataupun bisa diartikan sebagai kebangkitan kesejahteraan,” ucapnya.

“Maka terkait ucapan saya tersebut bisa diartikan kabupaten Nahdliyin adalah kabupaten yang cintai damai,” imbuhnya.

Dia meminta maaf jika ada ketersinggungan maupun multitafsir di masyarakat terkait ucapannya itu. Lom Lom mengaku tidak memiliki niat untuk menyinggung pihak mana pun.

“Terkait ucapan saya tersebut dapat menimbulkan multi tafsir dan interpretasi di tengah-tengah sosial masyarakat di Kabupaten Deli Serdang maupun di seluruh tanah air yang dapat mengakibatkan ketersinggungan elemen-elemen tertentu, pihak-pihak manapun terhadap ucapan saya, saya ucapkan mohon maaf, saya tidak pernah berkeinginan untuk menyinggung kepada pihak manapun,” tutupnya.

Baca selengkapnya di halaman berikut…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *