Pensiunan polisi S Gultom terlibat cekcok dengan Kepala SPKT Polres Padangsidimpuan Aiptu RD Oskandar. Kedua belah pihak telah sepakat berdamai untuk tidak memperpanjang persoalan tersebut.
Kasi Humas Polres Padangsidimpuan AKP Kenborn Sinaga menyebut pihaknya telah mempertemukan kedua pihak yang terlibat cekcok pada Senin (10/11). Dari pertemuan itu keduanya sepakat berdamai.
“Ini sudah selesai hari Senin, sudah berdamai sudah kita pertemukan,” kata Kenborn saat dikonfirmasi infoSumut, Selasa (11/11/2025).
Kenborn menjelaskan bahwa Gultom melaporkan warga berinisial K ke Polres Padangsidimpuan soal dugaan penipuan tanah pada tahun 2023. Antara K dan Gultom sudah beberapa kali mencari solusi terkait permasalahan itu, tetapi tak kunjung ada titik temu.
Selain itu, K diketahui juga sering bepergian, sehingga susah bertemu dengan Gultom untuk membahas permasalahan itu. Lalu, pada Sabtu (8/11) itu, Gultom melihat K dan mengikutinya hingga masuk ke dalam mobil. Keduanya pun sempat terlibat cekcok.
“Terjadilah adu mulut, diikutinya terus, masuk dia (Gultom) ke mobil Pak K,” jelasnya.
Merasa ketakutan karena terus diikuti, K pun membuat laporan ke Polres Padangsidimpuan. Saat K membuat laporan, Gultom menunggu di ruang tunggu Polres.
Selang beberapa waktu, Aiptu Oskandar mengobrol dengan Gultom. Pada saat yang bersamaan, K pergi menuju mobilnya.
Saat itulah, kata Kenborn, Gultom merasa bahwa Aiptu Oskandar sengaja mengajaknya mengobrol, sehingga Gultom tidak melihat K pergi. Alhasil, terjadi cekcok antara Gultom dan Oskandar.
“Jadi, anggapan si purnawirawan ini, polisi ini pro ke K, seolah-olah merasa diajak ngomong untuk menutupi si K biar bebas pergi. Itulah perasaan dia, sehingga dia ngamuk sama polisi ini, terjadilah perang mulut,” jelasnya.
Terkait laporan K dan Gultom, Kenborn mengatakan pihaknya masih menyelidiknya. Pihaknya juga mengupayakan kasus antara keduanya itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
“Prosesnya masih tahap penyelidikan, karena banyak mau diambil saksi. Ini pun kita upayakan juga orang ini berdamai,” pungkasnya.
Saat itulah, kata Kenborn, Gultom merasa bahwa Aiptu Oskandar sengaja mengajaknya mengobrol, sehingga Gultom tidak melihat K pergi. Alhasil, terjadi cekcok antara Gultom dan Oskandar.
“Jadi, anggapan si purnawirawan ini, polisi ini pro ke K, seolah-olah merasa diajak ngomong untuk menutupi si K biar bebas pergi. Itulah perasaan dia, sehingga dia ngamuk sama polisi ini, terjadilah perang mulut,” jelasnya.
Terkait laporan K dan Gultom, Kenborn mengatakan pihaknya masih menyelidiknya. Pihaknya juga mengupayakan kasus antara keduanya itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
“Prosesnya masih tahap penyelidikan, karena banyak mau diambil saksi. Ini pun kita upayakan juga orang ini berdamai,” pungkasnya.
