Warga Bogor, Jawa Barat, inisial M dihajar oleh anak kades inisial L. Pelaku menghajar korban karena tidak terima ayahnya dikiritik di media sosial oleh korban.
Peristiwa tersebut terjadi di daerah Klapanunggal, Bogor, Selasa (29/4) siang. Pasca peristiwa terjadi korban sempat datang ke kantor polisi untuk berkonsultasi sebelum akhirnya membuat laporan resmi.
“Iya semalam korban datang ke polsek, sama teman-temannya konsul dulu. Cuma katanya mau komunikasi dulu sama keluarganya, ya monggo, kalau kami kan nggak bisa memaksa kan,” kata Kapolsek Klapanunggal AKP Silfi Adi Putri dikutip infoNews.
Dia mengatakan korban merupakan warga Kampung Tegal, Klapanunggal. Korban diduga dianiaya anak kades dan peristiwa pemukulan itu viral di media sosial. “Iya (Pelaku) diduganya itu (anak kades). Ya sesuai dengan yang di medsos viral itu (identitas pelaku),” imbuhnya.
Setelah menerima kedatangan korban untuk berkonsultasi, polisi mendatangi korban untuk menindaklanjuti aduannya. Namun korban tidak ditemukan di rumahnya.
“Tadi pagi anggota, Pak Kanit ke rumahnya, tapi orangnya (korban) nggak ada. Kan tadi malam bilangnya mau komunikasi dulu sama keluarganya, kita tungguin kan, tapi sampai tadi pagi belum datang, ya udah kita jemput bola, coba mau tanyain gimana maunya, mau buat laporan atau gimana, ternyata orangnya nggak ada di rumah,” kata Silfi.
Kasus itu kini berbuntut Panjang. Korban melaporkan anak kades berinisial L tersebut ke polisi. “(Korban) sudah laporan tadi siang, ini baru beres pemeriksaan korban. Pelapor M, terlapor L,” kata Silfi.
Silfi mengatakan pihaknya segera menindaklanjuti laporan korban dengan memanggil sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti. Silfi memastikan tidak akan pandang bulu dan segera memanggil anak kades viral untuk diperiksa.
“Saat ini kita proses penyelidikan dulu, dengan memeriksa saksi-saksi terkait,” ucapnya.
“Kalau kami sesuai aturannya dalam penyelidikan, harus diundang dulu, diperiksa sebagai saksi. Kami nggak ada pandang bulu,” imbuhnya.
Kasus dugaan penganiayaan itu terjadi pada Selasa (29/4) kemarin siang. Polisi belum memastikan penyebab pemukulan.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Belum tahu (penyebab pemukulan), kan semalam belum pembahasan sampai itu. Terkait masalah kritik atau apanya, kalau itu nanti ya kalau sudah ada pemeriksaan, jadi jelas keterangannya,” kata dia.
Polisi Ungkap Pemicu Anak Kades Hajar Warga. Baca Halaman Berikutnya…
Pemukulan terjadi usai korban berkomentar di media sosial yang memuat kritikan kepada ayah pelaku. Lalu, apa isi kritikan korban di media sosial tersebut?
“(Pemicu pemukulan) karena pelapor pernah memberikan komentar yang mengkritik ayah terlapor di media sosial,” kata Silfi.
“Keterangan korban sih dia memposting komentar yang berbunyi ‘uangnya dipake untuk apa ya’,” lanjutnya.
Silfi tidak menjelaskan secara rinci postingan di media sosial yang dikomentari oleh korban. Namun, komentar dari korban itu memicu cekcok mulut dan berujung pemukulan oleh pelaku.
Korban M telah melaporkan L ke polisi atas kasus pemukulan. Polisi menjamin tidak akan pandang bulu dalam mengusut kasus tersebut