Prajurit TNI Korem 011/Lilawangsa membangun kembali makam pahlawan nasional Cut Meutia yang terletak di hutan belantara di Aceh Utara, Aceh. Pembangunan makam sudah 80 persen namun terkendala lokasi sulit dijangkau.
Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran beserta Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 011 PD IM Ny. Dini Imran meninjau proses pembangunan yang sudah berlangsung sejak Oktober 2024 lalu. Rombongan harus berjalan kaki melintasi sungai sejauh 2,5 kilometer atau sekitar satu jam perjalanan.
“Sampai saat ini, pembangunan makam Cut Meutia dan makam Tengku Supot Mata sudah hampir 80 persen dikerjakan, dan materialnya dipesan dari Bandung, sama persis material makam Cut Nyak Dien. Namun kendala akses jalan menjadi hambatan pembangunan makam,” kata Ali dalam keterangannya, Minggu (20/4/2025).
Ali mengatakan, akses ke lokasi sulit dijangkau dari titik ujung jembatan hingga sampai ke makam yang berlokasi di Kawasan Hutan Lindung Gunung Lipeh, Ujong Krueng Kereuto, Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara. Sebelum tiba di sungai, akses ke lokasi berupa jalan berbatu yang hanya dapat dilalui mobil atau motor trail.
Menurutnya, material diangkut ke makam menggunakan alat berat yang melewati aliran sungai. Beberapa material juga dibawa prajurit TNI dengan berjalan kaki.
“Untuk pembangunan fasilitas lain seperti pembangunan plaza, galeri, musholla dan toilet masih 30 persen,” jelasnya.
Ali menargetkan pembangunan dua makam rampung Juli mendatang. Sementara fasilitas pendukung disebut masih memerlukan waktu pengerjaan.
“Mulai pekerjaan makam ini dimulai Oktober 2024, kendalanya hanya satu, medannya agak sulit, terpaksa kita lalui dari jalur lewat sungai. Tadi kita tempuh waktu satu jam lebih, sekitar 2,5 km mengangkut material berupa besi, marmer keramik dan genteng, semuanya membutuhkan tenaga dan kehati-hatian,” jelasnya.
Mantan Ka PII Pusintelad itu berharap Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dan Pemerintah Aceh membangun jalan menuju ke makam. Pembangunan itu dinilai penting untuk memudahkan peziarah menuju lokasi.
“Selain pembangunan makam dan akses jalan, begitupun fasilitas lain yang akan dibangun masih banyak. Saat ini baru dibantu sumbangsih oleh Pegadaian Pusat dan PLN pusat, sehingga kedepan apabila akses jalan telah memadai dibangun bagus, maka pembangunan makam dan lainnya dengan cepat selesai, selain memudahkan peziarah untuk berziarah, situs sejarah Makam Cut Meutia tetap terawat,” ujar mantan Dandenma Paspampres itu.
Pembangunan makam Cut Meutia melibatkan puluhan prajurit TNI Korem 011/Lilawangsa, Kodim 0103/Aceh Utara, dibantu personel dari Brigib 25/Siwah, Yonkav 11, Yonarhanud 5, Yonzipur Indrapuri, dan Denbekang Lhokseumawe. Mereka menetap di sekitar makam, namun setiap dua bulan sekali rotasi bergantian.