Presiden PKS Al Muzzammil Yusuf menceritakan jika ada relawan mereka yang hanyut saat membantu korban banjir-longsor beberapa waktu lalu hingga 3 km saat menolong masyarakat. Relawan itu disebut hanyut karena banjir cukup tinggi.
“Kader kami relawan kami sejak hari pertama, bahkan tadi bisa didengar langsung ada yang hanyut 3 kilometer 2 orang, hanyut di jalan raya karena waktu itu deras sekali 3 meter di daerah Kampung Lalang,” kata Al Muzzammil Yusuf di Medan Sabtu (13/12/2025).
Hal itu disampaikan Muzzammil saat apel siaga relawan kemanusiaan PKS di Kota Medan. PKS bakal mengirimkan relawan pasca bencana hari ini ke tiga provinsi yang terdampak.
“Kami hanya berpikir apa yang bisa kami sumbangkan membantu pemerintah pusat, membantu pemerintah daerah, membantu masyarakat,” ucapnya.
Muzzammil sendiri bakal berangkat ke Kabupaten Aceh Tamiang hari ini bersama rombongan. Ia mendengar bahwa kendaraan kader PKS di Aceh Tamiang rusak karena banjir sehingga butuh mobil untuk menyalurkan bantuan.
“Hari ini untuk kita menegaskan agar bersiap untuk kerja yang mungkin agak panjang, kami akan turun hari ini di sini, terus di Tamiang di Aceh dengan rombongan, jadi kita itu seluruh kader itu dalam kondisi bencana adalah relawan, di Sumut, di Aceh maupun di Sumatera Barat,” ujarnya.
Menurutnya, penanganan pasca banjir ini masih panjang. Mulai dari pemulihan infrastruktur, jalan, jembatan, hingga rumah warga.
“Pasca bencana ini kan panjang, sekarang bangun rumah, bangun rumah itu kan lama, jalan, jembatan, infrastruktur, kita bersiap untuk lama itu karena kita sudah punya pengalaman di tsunami, di Nabire, di Jogja,” jelasnya.
Terkait kepala daerah yang kesulitan dana untuk pemulihan di daerahnya, PKS disebut sudah menyampaikan langsung ke Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. PKS berharap pemotongan anggaran sebelumnya dibatalkan untuk daerah yang terdampak bencana.
“Sekjen kami anggota Komisi XI bertemu Menteri Keuangan sudah mengatakan itu untuk memberikan di daerah bencana ini dana yang dipotong tersebut untuk dana yang bisa digunakan daerah, karena kita dengar seluruh kepala daerah kesulitan dengan dana bencana ini,” ujarnya.
Menurutnya, penanganan pasca banjir ini masih panjang. Mulai dari pemulihan infrastruktur, jalan, jembatan, hingga rumah warga.
“Pasca bencana ini kan panjang, sekarang bangun rumah, bangun rumah itu kan lama, jalan, jembatan, infrastruktur, kita bersiap untuk lama itu karena kita sudah punya pengalaman di tsunami, di Nabire, di Jogja,” jelasnya.
Terkait kepala daerah yang kesulitan dana untuk pemulihan di daerahnya, PKS disebut sudah menyampaikan langsung ke Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. PKS berharap pemotongan anggaran sebelumnya dibatalkan untuk daerah yang terdampak bencana.
“Sekjen kami anggota Komisi XI bertemu Menteri Keuangan sudah mengatakan itu untuk memberikan di daerah bencana ini dana yang dipotong tersebut untuk dana yang bisa digunakan daerah, karena kita dengar seluruh kepala daerah kesulitan dengan dana bencana ini,” ujarnya.







