Juan Pedro Franco, pria tergemuk dunia dengan berat badan 450 kg akhirnya meninggal dunia. Pria asal Meksiko itu tutup usia akibat infeksi ginjal.
Dokter Jose Antonio Castaneda mengonfirmasi kabar Juan menghembuskan nafas terakhir pada 25 Desember 2025 di Aguascalientes, wilayah Meksiko tengah. Pada 2017, Juan dikenal dunia setelah tercatat dalam Guinness World Records sebagai pria terberat di dunia.
Saat itu, berat badannya bahkan disebut mendekati 600 kg. Di usia 32 tahun, kondisinya sangat terbatas hingga hampir seluruh waktu hanya bisa dihabiskan berbaring di tempat tidur.
Untuk memindahkan tubuhnya, dibutuhkan delapan orang dewasa. Juan juga tidak dapat buang air besar tanpa bantuan dan harus menggunakan popok.
Dalam wawancara dengan Guinness World Records, Juan menggambarkan betapa berat hidup yang dijalaninya.
“Tubuh saya hanya mengikuti jalannya sendiri tanpa kendali sama sekali,” beber Juan, dikutip dari The Sun.
“Saya mencoba diet hari demi hari, tetapi tidak ada yang berhasil dan saya menjadi putus asa,” sambungnya.
Titik balik terjadi pada tahun yang sama. Juan memutuskan untuk berjuang melawan obesitas dengan menjalani perawatan medis intensif di bawah pengawasan Dr Jose.
Dr Jose menerapkan diet Mediterania ketat yang berfokus pada buah dan sayuran, lalu menjalani dua operasi bariatrik.
Juan lebih dulu menjalani operasi gastric sleeve, kemudian dilanjutkan dengan gastric bypass. Hasilnya signifikan, ia berhasil menurunkan hampir setengah dari berat badannya dan tampil dengan kondisi fisik yang sangat berbeda.
Pada 2019, berat badannya turun sekitar sepertiga dari total sebelumnya. Dalam tiga tahun berikutnya, Juan kehilangan total 340 kg.
Pada 2023, berat badannya tercatat sekitar 208 kg. Pada saat itu, Juan merasa bahagia atas perubahan tersebut.
“Hanya dengan mampu mengangkat tangan dan bangun setiap hari, bangun untuk minum atau pergi ke toilet, membuat Anda merasa hebat. Rasanya fantastis bisa bergerak lebih banyak dan lebih mandiri,” jelas Jose.
Cerita Juan Selama Perawatan
Selama menjalani perawatan, Juan diketahui mengidap sejumlah penyakit serius, termasuk diabetes tipe 2, gangguan tiroid, hipertensi, serta penumpukan cairan di paru-paru.
Masalah berat badan sudah menghantuinya sejak kecil. Pada usia enam tahun, beratnya sudah menembus 63 kg.
Cedera di masa remaja memperburuk kondisinya hingga pada usia 17 tahun, beratnya mencapai 190 kg. Dokter menyebut penurunan berat badan yang dicapai Juan berhasil mengembalikan sebagian mobilitasnya dan menurunkan risiko penyakit terkait diabetes dan tekanan darah tinggi.
Pada 2020, Juan bahkan berhasil selamat dari infeksi COVID-19 meski masuk kategori risiko tinggi. Menurut sang dokter, kasus Juan merupakan kondisi yang kompleks dan menantang.
Namun, kasus ini menjadi pelajaran penting tentang obesitas sebagai penyakit yang memerlukan empati, ilmu pengetahuan, dan perawatan medis yang terkoordinasi.
Dr Jose juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Juan. Ia menyebut ketekunan, ketahanan, dan kejujuran Juan dalam membagikan kisah hidupnya telah menginspirasi banyak orang untuk menghadapi tantangan kesehatan mereka sendiri.
Pada 2019, berat badannya turun sekitar sepertiga dari total sebelumnya. Dalam tiga tahun berikutnya, Juan kehilangan total 340 kg.
Pada 2023, berat badannya tercatat sekitar 208 kg. Pada saat itu, Juan merasa bahagia atas perubahan tersebut.
“Hanya dengan mampu mengangkat tangan dan bangun setiap hari, bangun untuk minum atau pergi ke toilet, membuat Anda merasa hebat. Rasanya fantastis bisa bergerak lebih banyak dan lebih mandiri,” jelas Jose.
Cerita Juan Selama Perawatan
Selama menjalani perawatan, Juan diketahui mengidap sejumlah penyakit serius, termasuk diabetes tipe 2, gangguan tiroid, hipertensi, serta penumpukan cairan di paru-paru.
Masalah berat badan sudah menghantuinya sejak kecil. Pada usia enam tahun, beratnya sudah menembus 63 kg.
Cedera di masa remaja memperburuk kondisinya hingga pada usia 17 tahun, beratnya mencapai 190 kg. Dokter menyebut penurunan berat badan yang dicapai Juan berhasil mengembalikan sebagian mobilitasnya dan menurunkan risiko penyakit terkait diabetes dan tekanan darah tinggi.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Pada 2020, Juan bahkan berhasil selamat dari infeksi COVID-19 meski masuk kategori risiko tinggi. Menurut sang dokter, kasus Juan merupakan kondisi yang kompleks dan menantang.
Namun, kasus ini menjadi pelajaran penting tentang obesitas sebagai penyakit yang memerlukan empati, ilmu pengetahuan, dan perawatan medis yang terkoordinasi.
Dr Jose juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Juan. Ia menyebut ketekunan, ketahanan, dan kejujuran Juan dalam membagikan kisah hidupnya telah menginspirasi banyak orang untuk menghadapi tantangan kesehatan mereka sendiri.







