Pria bernama Alang (58) dilarikan ke RS Bhayangkara Medan usai sempat dimassa warga karena membunuh istrinya Yap Siu Lian (55) hingga mengalami luka sebanyak 25 tusukan. Alang meninggal dunia pagi tadi saat proses perawatan.
“Sudah (meninggal), tadi pagi sekitar jam 09.30 WIB dikabari RS Bhayangkara,” kata Kanit Reskrim Polsek Medan Area Iptu Dian Simangunsong saat dikonfirmasi infoSumut, Senin (16/6/2025).
Dian mengatakan bahwa Alang juga memiliki penyakit paru-paru dan diabetes akut. Hasil diagnosa dokter, Alang meninggal karena penyakitnya itu.
“(Penyebabnya) hasil diagnosa dokter ada penyakit paru dan diabetes akut,” jelasnya.
Untuk diketahui, peristiwa itu terjadi di dalam rumah korban dan pelaku di Jalan Wahidin, Kecamatan Medan Area, Kota Medan Rabu (11/6) sekitar pukul 22.00 WIB.
Setelah kejadian, korban sempat dibawa ke RS Pirngadi untuk mendapatkan pertolongan. Nahas, nyawa korban tidak tertolong. Lalu, korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk diautopsi. Selain itu, pelaku juga sempat dihajar warga dan mengalami kritis.
Hasil autopsi terhadap jasad korban, ditemukan sekitar 25 tusukan senjata tajam.
“Tusukannya ada sekitar 25, hasil autopsinya, menyebar di sekitar badan,” kata Kapolsek Medan Area AKP Dwi Himawan Chandra saat dikonfirmasi infoSumut, Sabtu (14/6).
Himawan mengatakan berdasarkan hasil keterangan sementara, peristiwa itu diduga dipicu karena cemburu.
“Untuk motif sementara cemburu,” jelasnya.
Dia menyebut korban ini aktif di yayasan sosial dan kerap ikut dalam kegiatan berbagi sembako. Pelaku yang merupakan seorang pengangguran itu juga beberapa kali ikut dalam kegiatan tersebut.
Saat berbagi itu, pelaku diduga cemburu dan merasa korban interaksi korban dengan orang lain, berlebihan. Hal itu juga menjadi pemicu cekcok antara keduanya sebelum pembunuhan terjadi.
“Setiap kegiatan itu suaminya sampai ikut, karena dia mungkin khawatir. Jadi, dia ini sering cemburu mungkin, namanya bagi-bagi sembako kan interaksi sama orang luar, dia cemburunya sama siapa, itu yang kita dalami,” jelasnya.
Mantan Kasat Lantas Polres Asahan itu mengatakan dugaan motif itu didapatkan dari hasil pemeriksaan rekan-rekan korban yang juga aktif di yayasan itu. Meski begitu, Himawan menyebut pihaknya masih menyelidikinya. Saat ini, kata Himawan, pelaku juga belum bisa dimintai keterangan karena masih kritis.
“(Keterangan) dari sahabat korban, kita masih mendalami keterangan saksi, tersangka juga masih kritis,” sebutnya.
Korban dan Pelaku Sering Cekcok
Perwira pertama polri itu mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan saksi, korban dan pelaku ini juga kerap terlibat cekcok. Percekcokan ini dipicu berbagai hal, di antaranya karena pelaku sering main judi online dan mencuri uang korban hingga Rp 23 juta.
“Lebih jauh sebelumnya juga sudah sering ribut, suaminya sering main judol, uang istrinya serin