Babay Parid Wazdi resmi mengundurkan diri dari posisi Direktur Utama Bank Sumut. Ia berhenti melalui surat pengunduran diri dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Pengunduran Babay sebagai Dirut Bank Sumut juga bersamaan dengan dirinya dipanggil Kejagung sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi pemberian kredit kepada PT Sri Rezeki Isman Tbk (Sritex). Babay dipanggil lantaran saat itu dirinya menjabat sebagai Direktur UMKM dan Syariah Bank DKI.
Lantas, bagaimana sepak terjang Babay dalam dunia perbankan?
Babay resmi menjabat Dirut Bank Sumut selama 2 tahun sejak Juli 2023 hingga akhirnya mengundurkan diri pada 3 Juni 2025.
Dilansir melalui laman resmi Bank Sumut, Babay memulai karirnya sebagai Team Leader Wholesale Transaction Banking Group di Bank Mandiri pada tahun 1999. Kemudian, ia menduduki jabatan Transactional Banking Sales Manager Kanwil IV Jakarta pada 2017.
Setelah 18 tahun berkarir di Bank Sumut, Babay pindah ke Bank BJB dengan posisi Kadiv International Transaction Banking periode 2017-2018.
Karir pria kelahiran Karawang, 22 Juli 1971 semakin cemerlang dengan menduduki jabatan Direktur Ritel dan Syariah di Bank DKI pada 2018-2022. Hingga akhirnya pada Babay kemudian didapuk menjadi Dirut Bank Sumut melalui RUPSLB.
Walau sudah 20 tahun berkecimpung dalam dunia perbankan, Babay ternyata merupakan alumni Sarjana Pertanian Universitas Gajah Mada pada tahun 1994-1997.
Namun, ia kemudian mengaktualisasikan diri dengan melanjutkan ke jenjang Pascasarjana Business Management di International University of Japan pada tahun 2010-2011.