Profil Paus Fransiskus, Pemimpin Umat Katolik Sedunia Tutup Usia 88 Tahun

Posted on

Kabar dukacita datang dari pemimpin umat Katolik sedunia, yaitu Paus Fransiskus yang tutup usia 88 tahun. Paus ke-266 yang terpilih pada 13 Maret 2013 itu sempat dirawat akibat penyakit paru-paru yang dideritanya.

Lantas, seperti apa sebenarnya sosok Pope Francis? Dalam artikel kali ini, infoSumut bagikan profil Paus Fransiskus, termasuk biodata singkat, perjalanan hidup, dan kisah pelayanannya yang dirangkum dari laman resmi Vatikan.

Jorge Mario Bergoglio yang dikenal sebagai Paus Fransiskus atau Pope adalah paus pertama Benua Amerika dan berasal dari Argentina. Pope merupakan tokoh terkemuka di seluruh benua yang sangat dicintai oleh umat Katolik.

Sosok Pope yang memiliki karakter pendiam merupakan putra dari seorang imigran Italia yang berprofesi menjadi akuntan di perkeretaapian. Sementara itu, ibu Pope ialah seorang istri yang berdedikasi membesarkan lima anaknya.

Pope yang awalnya lulusan teknisi kimia memilih jalur imamat dengan masuk Seminari Tinggi Keuskupan Villa Devoto. Pada 11 Maret 1958, Pope masuk novisiat Serikat Yesus lalu menyelesaikan studi di bidang humaniora di Chili.

Pada tahun 1963, Pope kembali ke Argentina kemudian mendapat gelar sarjana filsafat dari Colegio de San José di San Miguel. Sejak 1964 sampai 1965, Pope mengajar sastra dan psikologi di Immaculate Conception College di Santa Fé.

Tak hanya itu, Pope mengajar mata pelajaran yang sama di Colegio del Salvatore di Buenos Aires pada tahun 1966. Selanjutnya, pada tahun 1967 hingga 1970, Pope belajar teologi dan berhasil memperoleh gelar dari Colegio San José.

Kisah pelayanan Pope dimulai saat dia ditahbiskan sebagai imam oleh Uskup Agung Ramón José Castellano pada 13 Desember 1969. Pope pun melanjutkan pendidikannya pada 1970-1971 di Universitas Alcala de Henares, Spanyol.

Usai mengikrarkan kaul kekalnya pada 22 April 1973, Pope menjadi guru novis di Villa Barilari, profesor di Fakultas Teologi San Miguel, konsultan Provinsi Serikat Yesus dan Rektor Colegio Máximo dari Fakultas Filsafat dan Teologi.

Pada 31 Juli 1973, Pope diangkat sebagai Provinsial Yesuit di Argentina selama 6 tahun. Pope juga melanjutkan pekerjaannya di sektor universitas dan sekali lagi menjadi Rektor Colegio de San José serta pastor paroki di San Miguel.

Demi menyelesaikan tesis doktoralnya, Pope pergi ke Jerman pada Maret 1986. Atasannya mengirimnya menjadi pembimbing rohani dan bapa baptis ke Colegio del Salvador, Buenos Aires juga di samping Gereja Jesuit, Córdoba.

Pada 20 Mei 1992, Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya sebagai Uskup tituler Auca dan Uskup Pembantu Buenos Aires. Pope menerima pentahbisan uskup dari Kardinal di katedral pada 27 Mei dengan moto “miserando atque eligendo”.

Wawancara pertama Pope Francis sebagai uskup dilakukan pada sebuah buletin paroki, Estrellita de Belem. Pope langsung diangkat menjadi Vikaris Episkopal distrik Flores dan dipercayakan menjabat Vikaris Jenderal Keuskupan Agung.

Pope diangkat menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada tanggal 3 Juni 1997. Belum ada 9 bulan menjabat, Pope menggantikan Kardinal Quarracino sebagai Uskup Agung, Primat Argentina dan Ordinaris bagi umat ritus Timur di Argentina.

Di Konsistori 21 Februari 2001, Paus Yohanes Paulus II mengangkat Pope Francis sebagai Kardinal dan menggelarinya San Roberto Bellarmino. Daripada merayakannya, Pope justru meminta umat beriman menyumbang ke orang miskin.

Pada Oktober 2001, Pope menjadi Relator Umum Sidang Raya Biasa ke-10 Sinode Para Uskup untuk Pelayanan Episkopal. Tugas itu dipercayakan kepadanya pada saat-saat terakhir untuk menggantikan Kardinal Edward Michael Egan.

Lewat Sinode tersebut, Pope menekankan khusus “misi kenabian uskup”, yaitu “nabi keadilan”, bertugas “mewartakan tanpa henti” doktrin sosial gereja dan “mengungkapkan penilaian otentik dalam masalah iman dan moral”.

Pope yang semakin populer di Amerika Latin tidak pernah mengendurkan pendekatannya yang sederhana atau gaya hidupnya yang ketat. Pope bahkan menolak ditunjuk sebagai Presiden Konferensi Waligereja Argentina di 2002.

Namun, 3 tahun kemudian, Pope terpilih dan dikukuhkan kembali pada 2008 untuk masa jabatan tiga tahun berikutnya. Sementara itu, pada bulan April 2005, Pope diketahui ikut serta dalam Konklaf yang memilih Paus Benediktus XVI.

Sebagai Uskup Agung Buenos Aires, Pope menyusun sebuah proyek misionaris yang didasarkan pada persekutuan dan penginjilan. Terdapat 4 tujuan utama sebab Pope ingin menginjili kembali Buenos Aires melalui para imam dan umat awam.

Pada September 2009, Pope meluncurkan kampanye solidaritas yang memperingati 2 abad kemerdekaan negara itu. Dua ratus badan amal didirikan tahun 2016 dan Pope berharap banyak dari dampak pesan Konferensi Aparecida tahun 2007.

Sampai awal masa vacantinya, Pope anggota Kongregasi Ibadat Ilahi dan Disiplin Sakramen, Kongregasi Klerus, Kongregasi Lembaga Hidup Bakti dan Serikat Hidup Apostolik, Dewan Kepausan untuk Keluarga dan Komisi Kepausan untuk Amerika Latin.

Biodata Singkat Paus Fransiskus

Perjalanan Hidup Paus Fransiskus

Kisah Pelayanan Paus Fransiskus

Baca selengkapnya di halaman berikut…