Beragam kasus pembunuhan terjadi di Sumatera Utara (Sumut) sepanjang tahun 2025. Berbagai cara dilakukan para pelaku untuk menyiksa korban mulai dari melilitnya, menikamnya hingga memaksanya meminum kencingnya sendiri.
Kebanyakan pelaku pembunuhan ini adalah orang terdekat korban. Ada banyak motif yang memicu pembunuhan itu, seperti sakit hati.
Berikut infoSumut rangkum kasus-kasus pembunuhan sepanjang tahun 2025 yang cukup mencengangkan:
Pria bernama Dimas Taufiq (19) tega membunuh dan mencabuli bocah perempuan berinisial KA (7) hingga membuangnya ke salah satu kolam di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Bahkan pelaku melilit korban menggunakan tali.
Peristiwa itu terjadi di Dusun VI Pasar IX Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli, tepatnya di dalam kolam bekas gudang gas Elpiji, pada 26 Februari 2025.
Kapolres Pelabuhan Belawan saat itu, AKBP Janton Silaban mengatakan pelaku memang telah merencanakan untuk membunuh korban. Hal itu dilakukan pelaku karena sakit hati kepada abang korban.
“Pelaku mengakui bahwa perbuatannya telah direncanakan terlebih dahulu. Pelaku mengakui bahwa sakit hati kepada abang korban yang mana pelaku dan abang korban pernah satu pekerjaan. Namun, pelaku mengaku dipecat dari pekerjaannya karena abang korban melaporkan pelaku kepada bos karena pelaku telah menjual semen,” kata Janton saat dikonfirmasi infoSumut, Kamis (27/2).
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan kala itu, AKP Riffi Noor Faizal mengatakan korban ditemukan dalam kondisi leher terikat tali nilon dan mulut disumpal handuk.
“Korban (ditemukan) dalam keadaan telungkup di dalam lumpur, leher terikat tali nilon, mulut disumpal kain handuk, tidak mengenakan celana, dan sudah dalam keadaan meninggal dunia,” kata Riffi.
Dalam kasus ini, Dimas jatuhi hukuman mati. “Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana mati,” demikian isi putusan majelis hakim seperti dikutip infoSumut dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Selasa (9/12).
Kasus pembunuhan yang dilakukan Alang (58) kepada istrinya Yap Siu Lian (55), berujung tragis. Setelah menghabisi nyawa istrinya, Alang juga menghembuskan napas terakhirnya di RS Bhayangkara Medan saat menjalani perawatan.
Alang sendiri memang sempat dimassa warga setelah ketahuan membunuh istrinya secara brutal. Kasus tersebut berawal pada Rabu (11/6) sekira pukul 22.00 WIB.
Saat itu, terjadi percekcokan antara korban dan pelaku di rumah mereka di Jalan Wahidin, Kecamatan Medan Area.
Berdasarkan hasil autopsi, korban mengalami sekitar 25 luka tusukan. Tusukan itu menyebar di tubuh korban.
“Tusukannya ada sekitar 25, hasil autopsinya, menyebar di sekitar badan,” jelas Kapolsek Medan Area AKP Dwi Himawan Chandra, Sabtu (14/6).
Berdasarkan hasil keterangan sementara, peristiwa itu diduga dipicu karena cemburu.
Wanita berinisial L (44) tewas mengenaskan di tangan pacarnya, David Chandra (41) di Kota Medan. Ini motif pelaku sampai nekat membunuh korban hingga memaksanya meminum air kencing sendiri.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto mengatakan peristiwa itu terjadi di lantai 3 rumah pelaku di Jalan Pukat II, Kecamatan Medan Tembung, Minggu (24/8) sekira pukul 01.00 WIB. Sebelum kejadian itu, yakni pada Sabtu (23/8) pagi, korban dan pelaku sempat terlibat cekcok.
Saat itu, korban marah dan melempar botol bir hingga pecah. Namun, sekira pukul 13.00 WIB, pelaku dan korban masih sempat mengonsumsi narkoba.
“Tersangka menggunakan ekstasi, sementara korban menggunakan sabu-sabu,” kata Bayu, Rabu (27/8).
Bayu menjelaskan bahwa selama tinggal bersama dengan korban sejak Desember 2024, korban kerap mendapatkan tindakan kekerasan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku juga dendam kepada korban karena tidak membantu mengurus kasus penganiayaan yang menjeratnya.
Perwira menengah polri itu menyebut bahwa pelaku sempat ditangkap karena kasus penganiayaan pada tahun 2023.
Bayu menyebut korban juga dikekang selama tinggal bersama pelaku dan tidak diperbolehkan untuk menggunakan handphone. Selain itu, korban tidak diperkenankan pergi ke mana-mana, hanya boleh berada di lantai 3.
Dia mengatakan pelaku memiliki sifat tempramen. Bahkan, yang paling fatalnya, pelaku pernah menyuruh korban kencing di baskom dan menyuruh korban meminum air kencing tersebut.
Selain itu, pelaku juga pernah memasukkan bekas botol bir ke kemaluan korban. Hal itu juga dibuktikan dari rekaman video penganiayaan yang tersimpan di handphone pelaku.
Personel Kodam I/BB Serma TDA menikam istrinya menggunakan sangkur miliknya. Pembunuhan itu terjadi pada Rabu (23/7) sekira pukul 06.30 WIB.
“Iya (anggota TNI bunuh istri), informasinya (dibunuh) pakai sangkurnya,” kata Kapolsek Sunggal Kompol Bambang G Hutabarat saat dikonfirmasi infoSumut, Rabu.
Kapendam I/BB Kolonel Inf Asrul Harahap mengatakan korban mengalami luka di bagian dada, leher dan tangan. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi meninggal dunia di dalam perjalanan.
“(Ditikam) di leher, tangan sama dada. Sudah sempat dibawa, meninggal di jalan, nggak di tempat (meninggal),” jelasnya.
Setelah menikam istrinya, pelaku langsung pergi melarikan diri. Selang beberapa jam, Pomdam I/BB mengamankan pelaku di Bandara Kualanamu saat diduga hendak kabur.
Setelah ditangkap, pelaku diboyong ke Pomdam I/BB untuk menjalani proses pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan sementara, pembunuhan itu diduga dipicu persoalan ekonomi.
Bocah kelas 6 SD di Kota Medan, inisial AI (12) terobsesi dari game online dan serial anime saat membunuh ibu kandungnya, F (42). Kini, AI berstatus sebagai Anak yang Berkonflik dengan Hukum dan saat ini berada di rumah aman.
Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (10/12) sekira pukul 04.00 WIB. Saat kejadian, korban tidur bersama dengan dua anaknya, yakni AI dan kakak AI, di kamar lantai 1. Sementara suami korban tidur di lantai 2.
Calvijn menjelaskan bahwa hubungan korban dan suaminya sudah lama tidak harmonis, sehingga keduanya tidur secara terpisah.
“Kemudian (keterangan) dari rekan kerja bapaknya (suami korban), memang diketahui bahwa korban, kakak, adik (AI) bersama dengan bapaknya masih tinggal satu rumah. Namun, hubungan antara bapak dan istrinya itu kurang harmonis,” kata Calvijn saat konferensi pers, Senin (29/12).
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter RS Bhayangkara Medan, korban F mengalami sebanyak 26 luka tusuk. Ada dua pisau yang digunakan AI saat kejadian.
Calvijn menjelaskan bahwa selama ini, korban sering memarahi keluarganya dan mengancamnya menggunakan pisau. Selain itu, korban juga sering memarahi kakak AI serta memukulnya menggunakan sapu dan tali pinggang.
Bahkan, AI juga sering dimarahi dan dicubit oleh korban. Sebelum pembunuhan itu, AI sudah sempat berpikir untuk melukai korban.
AI melakukan perbuatan itu terobsesi dari game online dan serial anime detektif conan (DC). Calvijn Simanjuntak mengatakan AI menggunakan pisau untuk melukai ibunya karena melihat game online Murder Mystery.
1. Bocah Dicabuli-Dililit Tali di Kolam
2. Suami Tewas Usai Bunuh Istri Hingga Alami 25 Tusukan
3. Pria Bunuh Pacar Hingga Paksa Minum Air Kencing Sendiri
4. Anggota TNI Tikam Istri Pakai Sangkur
5. Anak SD Bunuh Ibu di Medan Terobsesi dari Game Online-Anime
Wanita berinisial L (44) tewas mengenaskan di tangan pacarnya, David Chandra (41) di Kota Medan. Ini motif pelaku sampai nekat membunuh korban hingga memaksanya meminum air kencing sendiri.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto mengatakan peristiwa itu terjadi di lantai 3 rumah pelaku di Jalan Pukat II, Kecamatan Medan Tembung, Minggu (24/8) sekira pukul 01.00 WIB. Sebelum kejadian itu, yakni pada Sabtu (23/8) pagi, korban dan pelaku sempat terlibat cekcok.
Saat itu, korban marah dan melempar botol bir hingga pecah. Namun, sekira pukul 13.00 WIB, pelaku dan korban masih sempat mengonsumsi narkoba.
“Tersangka menggunakan ekstasi, sementara korban menggunakan sabu-sabu,” kata Bayu, Rabu (27/8).
Bayu menjelaskan bahwa selama tinggal bersama dengan korban sejak Desember 2024, korban kerap mendapatkan tindakan kekerasan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku juga dendam kepada korban karena tidak membantu mengurus kasus penganiayaan yang menjeratnya.
Perwira menengah polri itu menyebut bahwa pelaku sempat ditangkap karena kasus penganiayaan pada tahun 2023.
Bayu menyebut korban juga dikekang selama tinggal bersama pelaku dan tidak diperbolehkan untuk menggunakan handphone. Selain itu, korban tidak diperkenankan pergi ke mana-mana, hanya boleh berada di lantai 3.
Dia mengatakan pelaku memiliki sifat tempramen. Bahkan, yang paling fatalnya, pelaku pernah menyuruh korban kencing di baskom dan menyuruh korban meminum air kencing tersebut.
Selain itu, pelaku juga pernah memasukkan bekas botol bir ke kemaluan korban. Hal itu juga dibuktikan dari rekaman video penganiayaan yang tersimpan di handphone pelaku.
Personel Kodam I/BB Serma TDA menikam istrinya menggunakan sangkur miliknya. Pembunuhan itu terjadi pada Rabu (23/7) sekira pukul 06.30 WIB.
“Iya (anggota TNI bunuh istri), informasinya (dibunuh) pakai sangkurnya,” kata Kapolsek Sunggal Kompol Bambang G Hutabarat saat dikonfirmasi infoSumut, Rabu.
Kapendam I/BB Kolonel Inf Asrul Harahap mengatakan korban mengalami luka di bagian dada, leher dan tangan. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi meninggal dunia di dalam perjalanan.
“(Ditikam) di leher, tangan sama dada. Sudah sempat dibawa, meninggal di jalan, nggak di tempat (meninggal),” jelasnya.
Setelah menikam istrinya, pelaku langsung pergi melarikan diri. Selang beberapa jam, Pomdam I/BB mengamankan pelaku di Bandara Kualanamu saat diduga hendak kabur.
Setelah ditangkap, pelaku diboyong ke Pomdam I/BB untuk menjalani proses pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan sementara, pembunuhan itu diduga dipicu persoalan ekonomi.
3. Pria Bunuh Pacar Hingga Paksa Minum Air Kencing Sendiri
4. Anggota TNI Tikam Istri Pakai Sangkur
Bocah kelas 6 SD di Kota Medan, inisial AI (12) terobsesi dari game online dan serial anime saat membunuh ibu kandungnya, F (42). Kini, AI berstatus sebagai Anak yang Berkonflik dengan Hukum dan saat ini berada di rumah aman.
Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (10/12) sekira pukul 04.00 WIB. Saat kejadian, korban tidur bersama dengan dua anaknya, yakni AI dan kakak AI, di kamar lantai 1. Sementara suami korban tidur di lantai 2.
Calvijn menjelaskan bahwa hubungan korban dan suaminya sudah lama tidak harmonis, sehingga keduanya tidur secara terpisah.
“Kemudian (keterangan) dari rekan kerja bapaknya (suami korban), memang diketahui bahwa korban, kakak, adik (AI) bersama dengan bapaknya masih tinggal satu rumah. Namun, hubungan antara bapak dan istrinya itu kurang harmonis,” kata Calvijn saat konferensi pers, Senin (29/12).
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter RS Bhayangkara Medan, korban F mengalami sebanyak 26 luka tusuk. Ada dua pisau yang digunakan AI saat kejadian.
Calvijn menjelaskan bahwa selama ini, korban sering memarahi keluarganya dan mengancamnya menggunakan pisau. Selain itu, korban juga sering memarahi kakak AI serta memukulnya menggunakan sapu dan tali pinggang.
Bahkan, AI juga sering dimarahi dan dicubit oleh korban. Sebelum pembunuhan itu, AI sudah sempat berpikir untuk melukai korban.
AI melakukan perbuatan itu terobsesi dari game online dan serial anime detektif conan (DC). Calvijn Simanjuntak mengatakan AI menggunakan pisau untuk melukai ibunya karena melihat game online Murder Mystery.







