Sebagai umat Islam, sudah seharusnya kita memanjatkan doa kepada Allah SWT sebagai bentuk permohonan dan penghambaan. Tapi adakah cara agar doa-doa kita segera diijabah Allah?
Dalam Surah Gafir ayat 60, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠
Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”
Doa adalah wujud komunikasi langsung antara manusia dan Sang Pencipta. Isinya bisa berupa permintaan, harapan, atau cita-cita yang ingin diwujudkan.
Meski banyak umat Islam yang rajin berdoa, tak sedikit pula yang bertanya-tanya: bagaimana caranya agar doa-doa tersebut benar-benar dikabulkan? Dilansir infoHikmah dari buku “Rahasia agar Doa Selalu Dikabulkan Allah” karya Fahruddin Ghozy, dijelaskan beberapa kiat agar doa lebih mudah diijabah:
Ada momen-momen tertentu yang sangat dianjurkan untuk berdoa karena besar kemungkinan doa akan dikabulkan, seperti:
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa beliau biasa mengulang doa hingga tiga kali. Ini menandakan kesungguhan dalam memohon kepada Allah.
“Rasulullah SAW apabila berdoa, beliau mengulangi tiga kali. Dan apabila beliau meminta kepada Allah, beliau mengulangi tiga kali.” (HR Muslim)
Kesabaran sangat penting dalam berdoa. Dalam sebuah hadish, Nabi Muhammad SAW mengingatkan agar kita tidak tergesa-gesa atau merasa doa tidak dikabulkan hanya karena belum melihat hasilnya dalam waktu singkat.
“Akan dikabulkan (doa) kalian selama tidak tergesa-gesa. Dia mengatakan, ‘ Aku telah berdoa, namun belum saja dikabulkan.” (HR Bukhari dan Muslim)
Aisyah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menyukai doa-doa yang singkat tapi bermakna luas. Doa semacam ini menunjukkan kefokusan dan penghayatan dalam berdoa.
“Rasulullah SAW suka berdoa dengan ungkapan-ungkapan yang ringkas tapi padat, dan meninggalkan yang lain.” (HR Ahmad)
Nabi Muhammad SAW menegaskan hendaknya seseorang berdoa kepada Allah SWT dengan bersungguh-sungguh dan penuh keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan doanya.
“Janganlah salah seorang dari kalian mengatakan, ‘Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau kehendaki, dan rahmatilah aku jika Engkau berkehendak.’ Akan tetapi hendaknya dia bersungguh-sungguh dalam meminta, karena Allah sama sekali tidak ada yang memaksa.” (HR Bukhari dan Muslim)
Keyakinan adalah kunci. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai atau tidak sungguh-sungguh.
“Berdoalah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai, dan lengah (dengan doanya).” (HR At Tirmidzi)