Ribuan Pengungsi di Aceh Mulai Terserang Ispa, Diare hingga Flu

Posted on

Sebanyak 382 ribu warga Aceh masih mengungsi akibat rumah mereka terdampak banjir dan tanah longsor. Ribuan pengungsi saat ini mulai terserang penyakit ispa, diare hingga campak.

Plt Kadinkes Aceh, Ferdiyus mengatakan, pengungsi yang terserang ispa mencapai hampir 10 ribuan kasus yang tersebar di 9 kabupaten/kota. Penyakit lain yang dialami pengungsi diare sekitar 1.376 kasus, dan flu 1.336 kasus.

“Campak kita baru mendapatkan 9 kasus, dan ini yang kita khawatir kalau dia tinggal di barak, itu bisa menjadi penularan ke tempat lain,” kata Ferdiyus dalam konferensi pers, Jumat (19/12/2025).

Ferdi sudah memerintahkan tenaga medis di posko kesehatan dinas kesehatan (Dinkes) kabupaten/kota agar pengungsi yang sudah diagnosa suspek campak supaya dipindahkan. Pasien campak diminta ditempatkan di lokasi pengungsian lebih kecil agar dapat dilokalisasi sehingga dapat ditangani dengan cepat.

Tim medis disebut sudah melakukan lokalisasi sehingga penyakit campak tidak menular. Selain itu, Dinkes juga sudah menyiapkan tenaga surveilans untuk mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB).

Menurutnya, Dinkes juga terus mengirim obat-obatan ke daerah yang membutuhkan. Tenaga medis juga dikirim ke daerah-daerah terdampak bencana.

“Situasi sekarang penyakit yang mungkin potensial, bukan KLB untuk mengantisipasi kita sudah menyiapkan tenaga surveilance itu yang kita takutkan yang paling banyak di pengungsian itu 3 (penyakit) ispa, gatal-gatal dan diare,” ujar Ferdiyus.

Diketahui, bencana ekologis melanda 18 kabupaten kota di Aceh akhir November lalu. Banjir menyebabkan 459 orang, dan 30 jiwa masih hilang.