Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Dua karyawati kafe berinisial PI (25) dan A (23) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) jadi korban pengeroyokan oleh rekan kerjanya sendiri. Penganiayaan itu terjadi gegara masalah sepele yaitu saling bersenggolan saat berjoget.
“Jadi, ini ketersinggungan. Saya lihat ini ketersinggungan karena masing-masing, kan, pelayan di sana,” ujar Kanit Reskrim Polsek Biringkanaya AKP Jafar Achmad dilansir infoSulsel, Jumat (23/5/2025).
Jafar menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Awalnya PI dan A membawa tamu ke kafe tempat mereka bekerja. Kemudian mereka ikut berjoget dengan tamu tersebut hingga terjadi perselisihan dengan rekan kerja lainnya yang berujung pada pengeroyokan.
“Awalnya itu mereka ke sana baik. Dari pihak yang masuk itu adalah pihak dari pelapor (PI dan A), ada membawa tamu. Kemudian, ya, sambil melayani tamu sambil menikmati, kan. Pada saat naiklah mereka joget itu, di situ yang ada bersenggolan,” katanya.
Jafar menyebut kemungkinan saat kejadian pelaku dan korban terpengaruh miras hingga saling mudah tersinggung.
“Pada saat mereka bersenggolan karena, ya, mungkin sudah ada sedikit pengaruh itu, tidak terima, sudah, di situlah ribut. Mereka saling baku pukul, tarik rambut,” lanjutnya.
Tiga orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan itu sudah diperiksa polisi, yakni FR, MN, dan NN, yang masing-masing berusia 20-an tahun.
“Ada tiga pelaku yang sudah kami lakukan pemeriksaan. Kami akan kembangkan kalau memang ada pelaku lain,” ucapnya.
Belum ada penetapan tersangka maupun yang ditahan dalam kasus itu. Ketiganya dipulangkan karena dianggap kooperatif dan dikenai wajib lapor.
“Pelaku tersebut kami pulangkan karena dianggap dia kooperatif. Kemarin, kan, mereka dibawa oleh pihak pengelolanya (kafe). Dia wajib lapor,” jelasnya.
Namun dari pihak terlapor juga melaporkan balik pelapor atas dugaan penganiayaan. Polisi pun akan memproses laporan tersebut.
“Ini saling lapor ini. Jadi, sama perkaranya. Mungkin minggu depan kami akan kirim berkas kalau memang dari kedua pihak tidak ada perdamaian, ke depan kami akan kirim,” bebernya.