23 orang di negara bagian Benue, Nigeria Tengah, tewas akibat diserang kelompok bersenjata. Serangan itu terjadi di empat desa yang berbeda.
Seranga itu terjadi pada Sabtu (10/5) waktu setempat sebagai mana diberitakan AFP. Insiden ini diduga melibatkan penggembala sapi nomaden dan petani karena perebutan lahan di Nigeria tengah.
“Laporan dari lapangan telah mengonfirmasi pembunuhan sedikitnya 23 orang dari berbagai serangan,” kata Sekretaris Palang Merah di Benue, Anthony Abah dikutip infoNews.
Sebanyak delapan orang tewas di Ukum, sembilan orang tewas di dekat Logo, dan masing-masing tiga orang di Guma dan Kwande. Beberapa orang lainnya dilaporkan terluka.
Seorang juru bicara polisi setempat mengatakan dia tidak mengetahui serangan tersebut.
Beberapa serangan terjadi di daerah-daerah yang sebelumnya menjadi sasaran serangan sedikit lebih dari sebulan yang lalu, yang menewaskan sedikitnya 56 orang.
Dengan banyaknya penggembala yang berasal dari kelompok etnis Muslim Fulani, dan banyaknya petani yang beragama Kristen, serangan di wilayah yang disebut sebagai Middle Belt di Nigeria sering kali memiliki dimensi agama atau etnis.
Dua serangan oleh orang-orang bersenjata tak dikenal pada awal April di negara bagian tetangga Plateau menewaskan lebih dari 100 orang.
Di seluruh Middle Belt yang lebih luas, termasuk di Benue, lahan yang digunakan oleh petani dan penggembala mengalami tekanan akibat perubahan iklim dan perluasan wilayah oleh manusia, yang memicu persaingan yang mematikan untuk mendapatkan lahan yang semakin terbatas.
