Siswi Ini Dilarang Ortunya Nonton TV dari Kecil, Efeknya Luar Biasa

Posted on

Seorang wanita di China, Tian Chang, menjadi sorotan publik setelah tampil dalam wawancara di TV Henan. Ia dikenal sebagai siswi berprestasi yang berhasil lolos masuk program studi Bahasa Burma di Universitas Peking tanpa perlu mengikuti ujian masuk perguruan tinggi yang dijadwalkan pada Juni 2025. Kisahnya kemudian dikutip oleh South China Morning Post karena dianggap inspiratif dan tidak biasa.

Dilansir siliconartists, dalam wawancara tersebut, Tian mengungkap bahwa orang tuanya merayakan keberhasilannya masuk universitas unggulan dengan membeli televisi pertama mereka. Sebelumnya, keluarganya memang tidak memiliki televisi dan melarang Tian menonton TV maupun menggunakan gawai secara bebas.

Meski punya ponsel sendiri, ia hanya diperbolehkan memakai aplikasi pesan selama 10 menit per hari, sementara aplikasi pembelajaran mendapat waktu lebih lama untuk mendukung aktivitas sekolahnya.

Siswi dari Sekolah Bahasa Asing Zhengzhou di Provinsi Henan ini juga tidak keberatan dengan disiplin ketat yang diterapkan orang tuanya. Menurut Tian, orang dewasa seharusnya tidak memanjakan anak-anak mereka. Bahkan, setiap malam kedua orang tuanya selalu menemani Tian belajar dengan cara membaca buku di dekatnya hingga ia selesai belajar dan mereka tidur bersama-sama.

Dengan kebiasaan belajar yang teratur dan disiplin tinggi, Tian berhasil mempertahankan peringkat pertama dari SD hingga SMA. Tak hanya cemerlang dalam akademik, ia juga menguasai alat musik tradisional Tiongkok, Erhu, sejak kecil. Ia percaya bermain musik telah membantu mengembangkan otak kanan yang penting untuk kreativitas, bahasa, dan imajinasi – hal-hal yang membantunya diterima di universitas ternama.

Kisah Tian pun menjadi viral di media sosial Tiongkok dan menimbulkan beragam reaksi. Beberapa netizen memuji metode pengasuhan orang tuanya yang disiplin dan memberi contoh positif, sementara lainnya mengkritik pendekatan tersebut karena dianggap terlalu mengekang dan tidak menjamin kebahagiaan atau kesuksesan jangka panjang.

“Orang tuanya benar-benar memberikan contoh yang baik. Hanya ketika orang tua mendisiplinkan diri, anak-anak akan belajar melakukannya juga,” kata seorang warganet yang memberikan dukungan.

“Apakah masuk universitas ternama adalah makna hidup yang sesungguhnya? Banyak lulusan universitas top yang akhirnya menjadi pedagang kaki lima, ini membuktikan bahwa universitas bukan lagi jaminan kesuksesan. Lebih penting mengajarkan kebahagiaan kepada anak-anak,” ujar warganet yang mengkritik

Di Tiongkok, masuk universitas unggulan masih menjadi cita-cita utama banyak keluarga. Ujian masuk perguruan tinggi dianggap sebagai jalur penting menuju masa depan cerah, sehingga banyak orang tua mendorong anak-anak mereka belajar keras sejak usia dini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *