Siswi MTs di Labuhanbatu Selatan viral usai dinarasikan berhenti sekolah karena tidak dapat membayar uang rekreasi. Setelah videonya viral, siswi bernam Intan Mutiara (14) ini kini mendapatkan bantuan dari sejumlah pihak.
Salah satunya dari Anggota Komisi I DPR RI, Trinovi Khairani Sitorus. Dia menanggung penuh biaya pendidikan di sekolah barunya yakni Pondok Pesantren Ar Rasyid di kawasan Torgamba, Labuhanbatu Selatan.
“Janji harus ditepati. Kita tidak ingin ada anak yang kehilangan haknya hanya karena alasan ekonomi atau tekanan lingkungan,” kata Trinovi dalam keterangan, Minggu (27/7/2025).
Trinovi melunasi seluruh biaya pendidikan Intan, mulai dari seragam, perlengkapan, hingga biaya asrama.
Mewakili pihak Yayasan Pondok Pesantren Ar Rasyid, Muhammad Ali Poso Nasution, menyambut baik kedatangan Intan dan memberikan apresiasi atas bantuan yang diberikan. Mereka juga menyatakan keterbukaan terhadap pihak lain yang ingin membantu, sembari memastikan bahwa pesantren memiliki program beasiswa bagi santri tidak mampu.
“Jika tidak ada bantuan pun, kami sudah siapkan program pendidikan gratis. Tapi kalau ada yang peduli seperti ini, tentu kami sangat bersyukur,” ujar perwakilan pondok.
Pemindahan sekolah ini juga merupakan hasil koordinasi lintas pihak, termasuk KPAD Labusel, Bupati Labuhanbatu Selatan, Kepala Kemenag Labusel, Ketua DPRD Labusel, serta Dandim 0209/LB, yang turut hadir dan mendampingi Intan hingga ke tempat barunya.
Sebelumnya, video beranasi siswi MTs Darul Muhsinin di Labusel berhenti sekolah heboh di media sosial. Siswi itu mengaku berhenti karena malu terus ditagih biaya rekreasi sebesar Rp 350 ribu oleh pihak sekolah.
Dalam video yang dilihat, Kamis (24/7/2025), terlihat siswi tersebut menangis saat menceritakan kisahnya. Siswi itu menyebut jika uang Rp 350 ribu itu untuk jalan-jalan karena perpisahan.
“Untuk perpisahan jalan-jalan, ikut tidak ikut tetap bayar,” kata siswi di dalam video.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Kepala Kantor Kemenag Labusel Awaluddin Habibi Siregar mengatakan pihaknya telah memanggil ibu angkat siswi dan Kepala MTs Darul Muhsinin. Pemanggilan itu dilakukan pada 21 dan 22 Juli 2025.
“Pihak yayasan dan siswi juga telah menulis surat pernyataan yang menyatakan bahwa siswi tersebut telah berhenti bersekolah di Darul Muhsinin saat kelas 7 semester 2 dan berhenti atas keinginannya sendiri,” ujar Awaluddin, Jumat (25/7).