Sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut) dilanda banjir-longsor. Dinas Pendidikan Sumut meliburkan aktivitas belajar mengajar SMA/SMK dan SLB yang terdampak banjir-longsor.
“Jadi kita sudah buat surat edaran untuk seluruh cabang dinas dan seluruh sekolah, artinya metode proses belajar mengajar ini kita sesuaikan, jadi untuk sekolah-sekolah yang satuan pendidikan yang terdampak tentu diberlakukan dengan metode daring atau belajar secara offline di rumah,” kata Kadis Pendidikan Sumut Alexander Sinulingga di Kantor DPRD Sumut, Jumat (28/11/2025).
Namun bagi sekolah yang tidak terdampak banjir dan longsor masih tetap dilakukan belajar mengajar langsung. Pihak sekolah disebut berkoordinasi dengan cabang Dinas Pendidikan masing-masing.
“Tapi untuk satuan pendidikan yang tidak terdampak bencana alam, ini tetap melaksanakan proses belajar mengajar seperti biasa, jadi dikembalikan ke satuan pendidikan yang memang memahami kondisi wilayah masing-masing tapi tetap berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan melalui Cabang Dinas Pendidikan,” ujarnya.
Langkah ini diambil sampai situasi normal kembali. Termasuk juga mengikuti status tanggap bencana darurat di Sumut.
“Sampai situasi ini normal, kita tahu status tanggap bencana darurat dalam dua minggu ke depan, kita lihat perkembangan sampai hari Minggu, kalau Senin ini kondisi sudah mulai normal tentu akan kita mulai proses belajar mengajar seperti biasa,” ungkapnya.
Alex menuturkan jika sejauh ini dia mendapat informasi jika dua orang meninggal dunia, terdiri dari satu siswa dan satu guru. Mereka meninggal saat di rumah dan menjadi korban di Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan.
“Sejauh ini informasi yang kami dapat ada satu siswa dan satu guru meninggal dunia akibat banjir di Batang Toru,” ujarnya.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.







