Menko Polhukam Budi Gunawan (BG) menyatakan bahwa pemerintah tengah melakukan evaluasi menyeluruh terkait insiden jatuhnya seorang wisatawan asal Brasil di Gunung Rinjani, NTB. Ia menegaskan bahwa prosedur pendakian akan diperketat, terutama bagi wisatawan mancanegara.
“Dari kasus ini, kami akan melakukan evaluasi. Kita akan perketat SOP ke depan untuk khusus wisatawan yang memang ingin mendaki gunung,” ujar Budi di kompleks DPR RI, Senayan, dilansir infoNews, Senin (7/7/2025).
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Ia menambahkan bahwa peningkatan standar keamanan juga akan menjadi fokus utama. SOP pendakian gunung tersebut akan diperketat.
“SOP-nya harus kita perketat. Standar keamanannya harus kita perketat,” lanjutnya.
Selain prosedur operasional standar (SOP), Budi menyebut pemerintah juga akan meninjau ulang tingkat kesiapan dan profesionalisme pemandu wisata. Ia menyoroti perlunya kualifikasi dan pelatihan khusus bagi para pemandu agar kejadian serupa tak terulang.
“Termasuk para pemandu harus ada standarnya. Jangan seperti yang ini, pemandu juga nggak jelas. Nah ini yang akan kita lakukan ke depan,” ujarnya.
Terkait kemungkinan adanya gugatan hukum atas insiden yang menimpa Juliana Marins, wisatawan asal Brasil yang jatuh ke jurang, Budi menyebut hal tersebut kemungkinan berasal dari keluarga korban atau lembaga non-pemerintah (NGO), bukan dari pemerintah Brasil secara resmi.
Ia juga menjelaskan kronologi peristiwa tragis itu. Juliana disebut sudah mengeluh kelelahan di ketinggian sekitar 600 meter dan meminta berhenti, namun teman-temannya meninggalkannya sendirian.
“Karena memang situasi lapangannya seperti itu, kondisi yang ada sebenarnya, pada saat yang bersangkutan ini di ketinggian 600 meter, itu menyatakan sakit, nggak sanggup lagi naik,” ujarnya.
“Tapi oleh teman-temannya ditinggal, disuruh tunggu sendiri. Yang lain lanjut, setelah itu jatuh kedalaman 600 meter. Ini fakta kejadian seperti itu. Seharusnya kan ada yang menunggu teman-temannya,” lanjutnya.
