Sortali merupakan hiasan kepala khas Batak Toba yang tidak sekadar berfungsi sebagai aksesori, tetapi juga sarat nilai budaya dan simbol kehormatan bagi perempuan. Dalam berbagai upacara adat Batak Toba, sortali dikenakan sebagai penanda status, keanggunan, sekaligus identitas yang diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi.
Aksesoris berbentuk ikat kepala ini tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap busana, tetapi juga mengandung makna mendalam yang mencerminkan martabat, keanggunan, dan kebijaksanaan perempuan Batak Toba. Di balik bentuknya yang sederhana, sortali Batak Toba menyimpan makna filosofis mendalam tentang martabat, kesucian, dan peran perempuan dalam adat.
Tokoh Adat Darmawan Simanjuntak mengatakan sortali biasanya dikenakan dalam upacara pernikahan, manortor, gondang, hingga pertunjukan budaya. Sortali dipercaya mempercantik pemakainya dan sekaligus menunjukkan status adatnya.
“Sortali adalah lambang kesiapan dan kedewasaan perempuan, sortali bukan hanya aksesoris estetis, melainkan simbol kehormatan. Ia melambangkan kemurnian hati, kebijaksanaan, serta doa restu leluhur yang menyertai perjalanan seorang Perempuan,” ujarnya kepada infocom, Selasa (9/12/2025).
Darmawan juga mengatakan bentuk melingkarnya menggambarkan perjalanan hidup yang tidak terputus, sementara warna emas melambangkan kemakmuran dan kehormatan keluarga.
“Karena itulah sortali sering diberikan oleh orang tua atau opung sebagai tanda cinta dan harapan baik bagi perempuan yang memakainya,” lanjut dia.
Seiring perkembangan zaman, sortali kini hadir dalam berbagai model modern tanpa meninggalkan unsur tradisinya. Generasi muda semakin banyak yang mengenakannya pada acara adat, bahkan memasukkannya dalam kreasi busana kontemporer. Hal ini membuat sortali tidak hanya menjadi bagian dari tradisi, tetapi juga simbol kebanggaan budaya.
Artikel ini ditulis Olivia Andrea, Peserta Program Maganghub Kemnaker di infocom.
