Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengunggah sejumlah tangkapan layar berita insiden penjarahan di rumahnya. Ia turut menyampaikan terima kasih atas doa dan dukungan berbagai pihak sekaligus meminta maaf pada masyarakat.
Hal itu diunggah Sri Mulyani di akun Instagram pribadinya @smindrawati. Ia memulai pernyataannya dengan berterima kasih.
“Terima kasih atas simpati, doa, kata-kata bijak, dan dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah ini,” tulis Sri Mulyani, dilansir infoFinance, Senin ( 1/9/2025).
Ia mengatakan telah disumpah untuk menjalankan amanat UUD 1945 sebagai pejabat negara. Ia lalu mengatakan bahwa membangun Indonesia bukan jalan yang mudah, bahkan terjal dan berbahaya.
“Ini bukan ranah atau selera pribadi. UU (undang-undang) disusun melibatkan Pemerintah, DPR, DPD, dan Partisipasi Masyarakat secara terbuka dan transparan,” terang Sri Mulyani.
Ia lalu mengatakan, masyarakat yang tidak puas bisa mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi. Atau bisa juga membawa perkara ke pengadilan hingga ke Mahkamah Agung jika dalam pelaksanaan UU oleh pemerintah ada yang menyimpang. Ia juga bicara tentang demokrasi yang beradab.
“Itu sistem demokrasi Indonesia yang beradab. Pasti belum dan tidak sempurna. Tugas kita terus memperbaiki kualitas demokrasi dengan beradab tidak dengan anarki, intimidasi serta represi,” jelas Sri Mulyani.
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat umum termasuk netizen, guru, dosen, mahasiswa, media masa, pelaku usaha UMKM, Koperasi, usaha besar, dan semua pemangku kepentingan yang terus menerus menyampaikan masukan, kritikan, sindiran bahkan makian, juga nasihat. Juga doa dan semangat untuk kami berbenah diri. Itu adalah bagian dari proses membangun Indonesia,” tambahnya.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Dalam unggahan yang sama, Sri Mulyani menyampaikan permohonan maaf dan mengaku masih banyak kekurangan. Namun dia mengajak masyarakat agar tetap menjaga dan membangun Indonesia tanpa aksi perusakan, penjarahan hingga pecah belah bangsa.
“Kami mohon maaf, pasti masih banyak sekali kekurangan. Bismillah, kami perbaiki menerus. Semoga Allah SWT memberkahi dan melindungi Indonesia,” pungkas Sri Mulyani.
Sebelumnya, rumah Sri Mulyani di Tangerang Selatan, Banten, dijarah massa pada Minggu (31/8/2025). Sejumlah warga tampak membawa barang-barang dari rumah Sri Mulyani dalam beberapa video yang beredar di media sosial.
Bahkan penjarahan terjadi dua kali pada Minggu dini hari, yakni sekitar pukul 00.30 WI dan 03.30 WIB.