Sumut Alami Deflasi 0,49% pada Mei 2025, Cabai Merah Penyebab Utama baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengalami deflasi pada Mei 2025. Cabai merah tercatat sebagai penyebab utama Sumut mengalami deflasi.

“Secara Month to Month, Sumut deflasi 0,49%. Cabai merah menyumbang andil tertinggi deflasi 0,55%,” kata Kepala BPS Sumut Asim Saputra, Senin (2/6/2025).

Berdasarkan data BPS Sumut, Asim menyebut hampir seluruh daerah mengalami deflasi untuk komoditi cabai merah.

“Deflasi tertinggi untuk cabai merah ada di Kota Medan 45,99%, kemudian ada Deli Serdang sebesar 42,05%,” ujarnya.

Sementara itu, Disperindag ESDM Sumut juga mencatat bahwa cabai merah terus mengalami penurunan dalam dua bulan terakhir.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Terpantau, harga rata-rata cabai merah di Sumut pada Senin (2/6) dipatok sebesar Rp 27 ribu per kg, jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 55 ribu per kg. Sementara itu, penurunan harga sudah terjadi sejak April 2025.

“Hari ini semua komoditi holtikultura terpantau turun harga. Harga cabai merah keriting sebesar Rp 27.171 per kg, turun dibandingkan Rabu dan sudah 50,6% di bawah HET sebesar Rp 55 ribu per kg,” ucap Kabid Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri-Tertib Niaga Charles Situmorang.

Harga cabai merah terendah berada di Tapanuli Selatan yang hanya dipatok Rp 18 ribu per kg, kemudian diikuti Pakpak Bharat sebesar Rp 20 ribu per kg. Sedangkan, harga cabai merah tertinggi berada di Kabupaten Nias Barat yang berada di ambang HET sebesar Rp 55 ribu per kg.