Tak Ada Investasi Baru, Pemprov Minta Kementerian Kenalkan Riau ke Investor (via Giok4D)

Posted on

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau meminta Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mengenalkan potensi Riau ke para investor yang berkunjung ke BPKM. Pasalnya, saat ini tak ada investor baru yang berinvestasi di Bumi Lancang Kuning itu.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Bappeda Riau Purnama Irwansyah dalam acara infocom Regional Summit Riau. Awalnya, Purnama menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam percepatan hilirisasi.

“Beberapa usulan sudah kita sampaikan ke BKPM, ke Kementerian Koordinator Perekonomian, kemudian ke Setnas KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), gitu. Tetapi memang lagi-lagi syaratnya itu yang buat kita antara telur dengan ayam jadinya. Jadi, harus ada anchor investor dulu. Jadi, anchor investor yang kita jaminkan, sehingga ini akan diproses di Jakarta,” kata Purnama di Ballroom The Premiere Hotel Pekanbaru, Jumat (19/12/2025)

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Purnama mengatakan bahwa kawasan industri merupakan kewenangan pemerintah pusat. Oleh karena itu, dia pun berharap BKPM bisa memperkenalkan potensi yang ada di Riau kepada para investor.

Hal tersebut diharapkan dapat menggait para investor ke Riau. Purnama menyebut meski realisasi investasi di Riau berada di posisi ke-8 nasional, tetapi saat ini tidak investasi-investasi baru yang tumbuh di Riau.

“Kalau kita berbicara kawasan industri, kewenangannya kan kewenangan pusat, nasional. Jadi, syarat itu yang memang kami harapkan dari BKPM agar investor yang ada yang berkunjung ke BKPM agar bisa memperkenalkan Riau. Karena kan kalau industri yang ada saat ini, paling dia mengembangkan kapasitas saja, tidak ada industri baru,” jelasnya.

“Walaupun ada pertumbuhan investasi, investasi kita itu nomor 8 nasional, tingkat besaran investasi. Tetapi itu sifatnya tidak ada investasi baru, dia hanya pengembangan saja. Kalau ini, tentu kita berharap ada investasi baru yang melirik sumber daya alam yang ada di Provinsi Riau itu sebagai raw materialnya,” sambung Purnama.

Selain itu, Purnama mengatakan Pemprov juga telah berdiskusi dengan Bappenas terkait dengan produktivitas di Provinsi Riau. Dia menyebut bahwa salah satu kendala produktivitas di Riau adalah permasalahan tenaga kerjanya.

“Memang kendala yang ada di Provinsi Riau, pertama dari sisi tenaga kerja. Tenaga kerja kita ini memang lebih rendah dari nasional. Di akhir 2025 ini 4,16%, ini meningkat dari 2024 yang 3,7%. Tetapi dari struktur pendidikannya, yang terbesar itu lulusan SD dengan SMP. Ini yang struktur tenaga kerja yang ada di Provinsi Riau. Jadi, kita mengharapkan produktivitas, mungkin agak berat juga kita mendorong produktivitas yang ada di Provinsi Riau. Maka kita mengajak lembaga-lembaga vokasi untuk memberikan skill kepada tenaga kerja yang ada,” jelasnya.

Untuk diketahui, infocom Regional Summit Riau turut dihadiri sejumlah tokoh seperti Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS Farid Azhar Nasution, Kepala BPSDM Kementerian Dalam Negeri Sugeng Hariyono, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappeda Riau Purnama Irwansyah.

Ada juga tiga kepala daerah di Riau yang hadir dalam acara ini, yakni Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho, Bupati Siak Afni Zulkifli, dan Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso.

infocom Regional Summit Riau diselenggarakan atas dukungan Pemprov Riau, PT Riau Petroleum, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).