Siswa SMP berinisial F (14) ditemukan tewas di dalam rumahnya di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut) dengan kondisi wajah tertutup plastik. Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan bekas luka kekerasan di jasad korban.
“Dari pemeriksaan polda dan polres bahwa terhadap jenazah secara kasat mata tidak ada luka atau bekas tindakan kriminal, seperti pemukulan ataupun hantaman dan lain-lain. Kalau secara kasat mata, korban tewas kehabisan oksigen,” kata Kasi Humas Polres Simalungun AKP Verry Purba, Kamis (7/8/2025).
Verry mengatakan pihaknya masih mendalami penyebab kematian korban. Saat ini, jasad korban juga telah dibawa ke RS Djasamen Saragih Pematangsiantar untuk diautopsi. Sambil menunggu hasil autopsi, piha kepolisian juga memeriksa saksi dan mencari bukti-bukti lain.
“Untuk penyebab kematian pasti Polisi masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit Djasamen Saragih Kota Pematang Siantar. Untuk semua keluarga dan saksi-saksi masih dilakukan pemeriksaan, termasuk teman korban dan peralatan elektronik korban, seperti hp dan laptop, karena ada juga dugaan bahwa korban hendak bunuh diri, namun masih didalami,” pungkasnya.
Verry menjelaskan bahwa korban ditemukan tidak dalam kondisi terikat. Namun, memang ada tali yang terikat di tangan kiri korban, tetapi tidak sampai terikat ke tangan kanan. Memang, kata Verry, saat penemuan awal itu tangan korban berada di belakang punggungnya, seolah-olah kedua tangan korban terikat.
“Saat dilakukan identifikasi, tangan itu tidak terikat, tidak ada simpulnya, cuma sebelah yang diikat, sebelah lagi tidak namun tangan itu ditimpa oleh badannya. Saat dibalikkan (badannya) tangan itu tidak terikat dua-dua, artinya tidak ada simpul mengikat antara kedua tangan,” jelasnya.
Verry menjelaskan jasad korban ditemukan di rumahnya di Jalan Veteran, Kecamatan Bandar, Rabu (6/8). Dia mengatakan korban biasanya tinggal bersama ibu dan kakaknya, sedangkan ayahnya telah bercerai dengan ibunya.
Lalu, pada saat Senin (4/8), ibu dan kakak korban pergi ke rumah kakaknya di Berastagi. Saat ditinggalkan itu, korban dalam keadaan sehat dan masih pergi sekolah.
“Hari Senin masih sekolah dia, hari selasa dugaan korban meninggal. Dari keterangan ibu dan kakaknya, korban ditinggal dalam keadaan sehat dan tidak ada yang mencurigakan,” jelasnya.
Kemudian, pada Selasa (5/8), korban tidak lagi merespons saat dihubungi oleh ibunya. Alhasil, ibu korban meminta bantuan paman korban yang tinggal di dekat lokasi kejadian untuk mengecek ke rumah.
Namun, saat dipanggil, korban tak merespons. Alhasil, paman korban memanggil pihak desa dan polsek setempat untuk mendobrak pintu itu.
“Pada saat olah TKP, korban di dalam kamar yang terkunci dari dalam, dengan situasi korban sudah meninggal. Informasi kalau korban diikat itu tidak benar, namun muka ditutup plastik itu benar,” kata Verry.