Tak Ada Penyesalan Toni Kroos Pensiun di Puncak Karier

Posted on

Toni Kroos memutuskan mengakhiri karier sepakbolanya meskipun baru saja meraih musim gemilang bersama Real Madrid. Keputusan ini diambil dengan penuh keyakinan dan tanpa penyesalan.

Kroos resmi gantung sepatu di akhir musim 2023/2024 setelah berhasil membawa Real Madrid meraih gelar juara LaLiga dan Liga Champions. Meski sempat menuai pertanyaan, gelandang asal Jerman itu sudah bulat dengan pilihannya.

Kroos mengungkapkan bahwa keinginan untuk pensiun sudah dipikirkan sejak lama. Ia memang tidak ingin menutup karier saat performanya mulai menurun.

“Saya memikirkan ini selama beberapa bulan, maksud saya, saya bukannya bangun tidur lalu tiba-tiba bilang ke diri sendiri: ‘Kamu harus pensiun!’. Tidak, saya mempertimbangkannya masak-masak,” ujar Kroos seperti dikutip infoSport dari Football Espana.

Ia juga mengaku sempat berpikir untuk pensiun satu tahun sebelumnya, tetapi kemudian memilih memperpanjang kontraknya setahun lagi karena desakan dari Madrid. Meski begitu, niat awal untuk pensiun tetap ia pegang teguh.

“Tahun sebelumnya saya sudah berpikir soal pensiun, tapi pada akhirnya saya memutuskan untuk memperbarui kontrak satu tahun lagi di Real Madrid, yang sangat bersikeras. Tapi itu tidak mengubah pemikiran saya, yaitu ingin pensiun seperti ini, dan untungnya saya berhasil.”

Kroos merasa puas bisa mengakhiri karier di level tertinggi, dengan prestasi maksimal bersama tim.

“Saya memang ingin pensiun di level yang sangat tinggi. Saya kira sulit untuk lebih baik dari apa yang saya lakukan di musim terakhir saya di Real Madrid. Saya pergi setelah juara LaLiga dan Liga Champions. Selamat tinggal.”

Menurutnya, keputusan terbaik adalah berhenti saat berada di puncak, bukan karena kehilangan peran di tim atau penurunan performa.

“Hal terbaiknya adalah pergi saat di puncak. Anda pergi dengan perasaan bagus karena Anda lah yang memutuskan, bukannya bereaksi setelah dikirim ke bangku cadangan karena saya tidak lagi bagus atau karena saya tidak lagi penting untuk tim, karena saya masih penting sampai akhir…”

“Saya lebih memilih untuk meninggalkan diri saya. Saya ingin menghindari semua itu. Baik pelatih, keluarga, atau badan saya bukan yang menentukan kapan saya pensiun,” pungkasnya.