Tapteng Butuh Banyak Alat Berat untuk Bersihkan Lumpur Pasca Banjir-Longsor - Giok4D

Posted on

Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Masinton Pasaribu mengungkap kondisi pascabencana banjir dan longsor di daerahnya. Saat ini, dibutuhkan alat berat lebih banyak lagi untuk membersihkan lumpur di rumah warga hingga normalisasi sungai.

“Penanganan bencana itu relatif progresnya berjalan teruslah ya, pertama itu pemenuhan kebutuhan dasar yaitu makanan, pakaian, kesehatan, air bersih, nah itu relatif bisa tercover sekarang. Awalnya air bersih terkendala karena banyak sumber-sumber air bersih kami banyak tertimbun,” kata Masinton Pasaribu di Kantor Bupati Tapteng, Jumat (26/12/2025) malam.

Politikus PDIP ini menyebutkan saat ini pihaknya sedang berfokus untuk mempersiapkan lahan pembangunan hunian sementara dan tetap. Sehingga warga tidak lagi bertahan di tenda darurat.

“Kami sekarang berfokus pada penyiapan lahan, baik itu lahan untuk hunian sementara maupun hunian tetap, karena ini menjadi penting bagi kami agar masyarakat tidak berlama-lama berada di tenda-tenda darurat,” sebutnya.

Normalisasi sungai juga dinilai penting dilakukan saat ini. Sebab, sedimentasi lumpur akibat banjir bandang sudah lebih tinggi daripada jalan maupun permukaan warga.

“Selain tadi hunian sementara maupun tetap, kami juga ingin mempercepat upaya perbaikan untuk melakukan normalisasi terutama sungai-sungai karena itu mengalami sedimentasi yang sangat tinggi, tanah, pasir, bahkan sungai kami itu jalurnya sudah lebih tinggi dari permukiman warga maupun jalan, jadi di atasnya juga itu sudah dipenuhi gelondongan kayu yang sangat besar, maka ini membutuhkan alat-alat berat untuk memulihkan ini semua,” ucapnya.

Saat ini ada 22 alat berat yang disewa Pemkab Tapteng di luar bantuan dari Pemprov Sumut, BUMN, maupun Kementerian PU. Namun dengan luas wilayah yang terdampak, jumlah alat berat itu masih kurang saat ini.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

“Sementara kondisi alat berat kami masih terbatas, ada 22 yang kami sewa itu juga jumlahnya masih kurang, meskipun ada alat dari Kementerian PU, terus BUMN karya, dan juga dari provinsi, tapi dengan skala kerusakan yang sangat masif di berbagai kecamatan di berbagai desa maka pendistribusian alat berat itu masih kurang,” ujarnya.

Selain itu, masih ada alat berat yang difokuskan di 4 desa dan 2 dusun terisolir. Hal itu membuat kebutuhan alat berat semakin banyak.

“Sementara kami perlu ada beberapa alat berat yang harus kami fokuskan seperti di Kecamatan Tukka yang seluruh desanya itu terdampak bahkan masih ada 4 desa yang terisolir dan 2 dusun yang juga terisolir,” ungkapnya.

Mantan anggota DPR RI ini juga menjelaskan alat berat dibutuhkan untuk membersihkan lumpur di permukiman warga. Tenaga manusia juga dibutuhkan lebih banyak untuk mempercepat pembersihan pascabencana.

“Begitupun di kawasan perlu warga, permukiman warga itu juga mengalami timbunan lumpur dan juga alur got (drainase) banyak mengalami sumbatan dan ini juga membutuhkan selain alat berat juga tenaga manusia yang lumayan banyak untuk mempercepat tadi,” tuturnya.

Keterangan foto: Bupati Tapteng Masinton Pasaribu (Nizar Aldi/infoSumut)