Salat Idul Adha merupakan salah satu ibadah sunnah muakkad yang dilakukan umat Islam pada tanggal 10 Zulhijjah. Berdasarkan kalender Hijriah resmi yang dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Zulhijah 1446 H diperkirakan akan jatuh pada hari Rabu, 28 Mei 2025.
Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha atau 10 Zulhijjah 1446 H kemungkinan besar akan berlangsung pada Jumat, 6 Juni 2025. Namun, perkiraan ini masih bersifat sementara.
Kepastian tanggalnya akan ditentukan melalui proses rukyatul hilal dan sidang isbat yang akan digelar oleh pemerintah.
Pelaksanaan Salat Idul Adha secara umum sama seperti Salat Idul Fitri, yaitu dilakukan dua rakaat dengan takbir tambahan. Hal ini ditegaskan dalam kitab Ahkam Ash-Sholah karya Syaikh Ali Raghib, yang dijelaskan berdasarkan hadits Umar RA:
صَلَاةُ الْأَضْحَى رَكْعَتَانِ وَصَلَاةُ الْفِطْرِ رَكْعَتَانِ وَصَلَاةُ السَفَرِ رَكْعَتَانِ وَصَلَاةُ الْجُمُعَةِ رَكْعَتَانِ تَمَامٌ لَيْسَ بِقَصْرٍ عَلَى لِسَانِ مُحَمَّدٍ ﷺهِ وَقَدْ خَابَ مَنِ افْتَرَى
Artinya: “Salat Idul Adha itu dua rakaat; Salat Idul Fitri itu dua rakaat; Salat safar itu dua rakaat; dan Salat Jumat itu juga genap dua rakaat tanpa diqashar berdasarkan sabda Nabi kalian. Sungguh merugi orang yang mengada-ada.” (HR an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Berikut ini tata cara lengkap Salat Idul Adha sebagaimana dikutip dari Fiqih Islam Terjemahan Matn Al-Ghayah Wat Taqrib:
1. Niat Salat Idul Adha
Sendiri:
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan li Idil Adha rak’atayni adā’an lillāhi ta’ālā.Artinya: “Aku berniat Salat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Sebagai Makmum:
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَــــالَى
Usholli rak’ataini sunnatan li ‘idil Adha ma’muman lillahi ta’ala.Artinya: “Aku berniat Salat sunnah Idul Adha dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta’ala.”
Sebagai Imam:
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلهِ تَعَــــالَى
Usholli rak’ataini sunnatan li ‘idil Adha imaman lillahi ta’ala.Artinya: “Aku berniat Salat sunnah Idul Adha dua rakaat menjadi imam karena Allah Ta’ala.”
2. Takbiratul Ihram
اللَّهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar
Artinya: “Allah Maha Besar.”
3. Membaca Doa Iftitah
Versi Abu Hurairah RA:
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ…
(Doa lengkap di atas)
Versi Ali RA:
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا…
(Doa lengkap di atas)
4. Takbir Tujuh Kali pada Rakaat Pertama
Setiap takbir diselingi dengan bacaan:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illallah wallahu akbar
Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.”
5. Membaca Surah Al-Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ…
(Surah Al-Fatihah lengkap di atas)
6. Membaca Surah Lain
Disunnahkan membaca:
Atau bisa juga:
7. Melanjutkan Gerakan Salat Seperti Biasa
Rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, hingga salam, sama seperti Salat lainnya. Pada rakaat kedua, takbir dilakukan lima kali setelah berdiri dari sujud.
Beberapa amalan sunnah yang dianjurkan sebelum dan sesudah Salat Idul Adha: