Tim medis menemukan gumpalan cacing dan 20 butir telur pada feses balita Khaira Nur Shabrina (1,8) asal Seluma, Bengkulu. Temuan itu didapati setelah balita malang itu diberikan terapi dan obat cacing.
Sebelumnya, Khaira menjalani operasi di RSUD M Yunus Bengkulu usai hasil rontgen menunjukkan adanya larva di paru-paru. Namun, tindakan tersebut ditunda karena dokter memilih mengeluarkan cacing terlebih dahulu melalui pengobatan. Dari proses itu, berhasil dikeluarkan cacing sepanjang 30 sentimeter.
Dokter Spesialis Bedah Anak RSUD M Yunus, Wahyudhy, menjelaskan Khaira awalnya dirujuk bersama kakaknya, Aprillia (4), untuk menjalani operasi pengangkatan cacing. Kondisi Khaira saat tiba di rumah sakit sempat tidak sadar dan mengalami sesak napas.
Tindakan pertama yang dilakukan tim medis yakni memberikan terapi dan obat cacing ke pasien. Setelah diberi obat, pasien buang air besar dan ditemukan gumpalan cacing ikut keluar, termasuk ada 20 telurnya.
“Upaya pemberian obat menemukan hasil, cacing sebagian telah bisa dikeluarkan. Ada segumpal cacing, mungkin ada belasan cacing yang keluar melalui kotoran, saat buang air besar,” kata Wahyudhy dilansir infoSumbagsel, Kamis (18/9/2025).
Ia menambahkan, jenis cacing yang bersarang di tubuh Khaira bisa tumbuh hingga 30 sentimeter dan berpotensi menyedot darah jika dibiarkan, sehingga menyebabkan balita Khaira mengalami anemia.
“Kita akan coba mengeluarkan cacing dengan pengobatan dulu, bila berhasil maka operasi tidak perlu dilakukan. Saat ini kondisi Khaira mulai membaik dan telah bisa menangis,” tutup Wahyudhy.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
