Terkuak Pabrik Skincare Palsu di Bekasi, Omzet Rp 1,2 M-Wajah Korban Rusak

Posted on

Polisi mengungkap praktik produksi skincare abal-abal dan palsu di Bekasi. Pabrik produk kecantikan itu menggunakan tepung tapioka dan bahan tidak jelas untuk produknya hingga membuat wajah korban beruntusan.

“Iya, ada tepung tapioka dan bahan nggak jelas lainnya. Tepung buat memalsukan produk skincare-nya,” kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa dilansir infoNews, Selasa (27/5/2025).

Dalam meracik produk skincarenya, pelaku belajar dari video di YouTube. Akibat ulah pelaku, para korban mengalami keluhan seperti wajah terasa panas hingga beruntusan usai menggunakan produk tersebut.

“Komplain tersebut dikarenakan, setelah menggunakan skincare merek tersebut, wajah customer terasa panas dan beruntusan,” imbuhnya.

Polisi pun sudah menangkap dan menetapkan delapan orang sebagai tersangka. Yakni SP selaku pemilik usaha dan tujuh orang karyawannya berinisial ES, SI, IG, S, AS, UH, dan RP.

Para tersangka ditahan di Rutan Polres Metro Bekasi dan dijerat dengan Pasal 435 dan/atau Pasal 436 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Mereka juga dijerat Pasal 100 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.

Pabrik skincare palsu tersebut sudah beroperasi sejak 2023. Dari usaha yang jahat tersebut pabrik meraup omzet miliaran rupiah.

“Berdasarkan hasil penyidikan, diketahui bahwa usaha ilegal ini telah berjalan selama kurang lebih dua tahun, sejak 2023. Omzet dari usaha ilegal ini diperkirakan mencapai Rp 1,2 miliar atau sekitar Rp 50 juta per bulan,” kata Kombes Mustofa kepada wartawan, Selasa (27/5).

Para tersangka mengaku membeli bahan baku skincare dari e-commerce kemudian produk skincare dipalsukan tanpa seizin pemilik. Usai produk abal-abal jadi, mereka menjualnya secara online.

“Memproduksi skincare merek palsu dengan cara membeli bahan baku skincare, serta kemasan botol dan label merek melalui toko online tanpa izin dari pemilik merek. Kemudian, melakukan produksi atau memasukkan bahan-bahan tersebut ke dalam kemasan botol dibantu lalu menjual melalui online,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *