Penulis serial populer dan viral Bidaah, erma Fatima, mengungkap awal mula ide dan inspirasi cerita yang menjadi trend dan perbincangan di media sosial tersebut. Ide tersebut muncul sebulan sebelum Syuting bahkan awalnya direncanakan bergenre Psycho Thriller loh.
Erma memang sudah menjalin kerja sama dengan platform Viu untuk memproduksi serial bergenre thriller. Namun, pada suatu pagi ia merasa terdorong untuk mengubah arah cerita secara drastis mengikuti tren dan fenomena yang tengah ramai dibicarakan di media sosial, seperti meme dan isu ajaran sesat.
Awalnya, pihak Viu merasa kesulitan dengan permintaan perubahan ide karena waktu yang sudah sangat mepet. Mereka dijadwalkan syuting bulan depan, dan para pemeran sudah dikonfirmasi. Namun, Erma tetap bersikukuh, meyakini bahwa cerita baru ini lebih kuat dan relevan. Setelah berdiskusi, akhirnya pihak Viu menyetujui perubahan besar tersebut.
“Jadi satu hari, saya bangun tidur, saya merasakan, oh aku gak mau lah bikin ini. Aku mau bikin (serial tentang) ajaran sesat. Di mana (saat itu) pemainnya sudah confirm dan saya mau tanda tangan agreement saja sama Viu. Jadi saya telepon Viu bilang,’Bisa nggak saya tukar cerita?’ Dia bilang,’Mana bisa, lagi satu bulan mau syuting.’ Saya bilang,’Please, karena saya rasa ini lebih baik dari itu,'” kenangnya dilansir infoPop.
Konfirmasi baru diterima keesokan harinya. Tanpa buang waktu, Erma langsung menulis naskah baru untuk serial yang akhirnya diberi judul Bidaah. Karena waktu yang sangat terbatas, proses penulisan dan produksi pun berlangsung dalam kondisi serba cepat. Naskah belum lengkap seluruhnya ketika syuting dimulai. Para pemain bahkan hanya menerima skrip untuk satu episode setiap pagi sebelum pengambilan gambar. Lebih uniknya lagi, naskah awalnya tidak memuat dialog, hanya garis besar cerita dan latar belakang karakter.
“Naskahnya belum ada yang full, pemain terima naskah di hari syuting setiap pagi. Mereka cuma tahu alur ceritanya, kayak apa, kenapa dan mengapa (karakternya) mereka tahu tapi nggak ada dialog,” paparnya.
Perubahan mendadak ini mengejutkan banyak pihak, termasuk para pemeran. Beberapa aktor akhirnya batal terlibat karena tidak cocok dengan cerita baru.
Sementara Faizal Hussein yang memerankan Walid, awalnya diplot sebagai antagonis dalam versi cerita sebelumnyam seorang psikopat. Namun ketika Erma memberi tahu bahwa cerita berubah, Faizal malah menyukai cerita baru dan memilih tetap untuk ikut serta. Ia kemudian memerankan tokoh Walid yang menjadi sangat ikonik dalam serial tersebut.
“Dia awalnya itu antagonis (di kisah awal) di mana jadi yang psikopatnya. Tapi saya bilang,’Gak jadi ya cerita itu. (Jadinya) cerita lain,” ungkapnya.