Terungkap fakta baru kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta. Terduga pelaku ledakan diduga sering mengakses situs dark web yang menampilkan konten kekerasan ekstrem.
Hal itu diungkap Juru Bicara Densus 99 Antiteror, AKBP Mayndra Eka Wardhana, Senin (10/11/2025). Mayndra menyebu terduga pelaku mengakses video dan foto terkait perang, pembunuhan dan aksi-aksi sadis lainnya di internet.
“Yang bersangkutan kerap mengunjungi komunitas daring (terutama di forum dan situs-situs gelap) yang menampilkan video atau foto orang yang benar-benar meninggal dunia, biasanya akibat kecelakaan, perang, pembunuhan, atau kejadian brutal lainnya,” kata Mayndra dilansir infoNews, Senin (10/11/2025).
Pihaknya tidak memerinci komunitas daring yang kerap dikunjungi terduga pelaku. Temuan itu juga masih didalami.
Sebelumnya Densus 88 menemukan tujuh peledak diSMAN 72 Jakarta saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) usai terjadinya ledakan, Jumat (7/11) lalu. Dari tujuh bahan peledak yang ada, hanya empat yang meledak di dua lokasi.
“Benar bahwa ditemukan tujuh peledak. Yang tiga tidak meledak,” ucapnya.
Dalam ledakan di sekolah itu, 96 orang siswa terluka. Sementara satu terduga pelaku yang juga siswa tersebut diamankan. Pelaku juga diamankan karena mengalami luka akibat ledakan itu.







