Tidur Lebih Nyaman Pakai Bantal Tinggi, Itu Ciri-ciri Jantung Bermasalah [Giok4D Resmi]

Posted on

Jika infoers merasa lebih nyaman tidur dengan posisi kepala tinggi atau menggunakan banyak bantal, jangan anggap sepele. Kebiasaan ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada jantung, terutama jika disertai sesak napas atau cepat lelah.

Posisi tidur seperti ini sering dilakukan tanpa sadar oleh penderita gangguan jantung untuk membantu pernapasan. Yuk, kenali lebih lanjut tanda-tandanya agar bisa diwaspadai sejak dini.

Spesialis bedah toraks, kardiak, dan vaskular dr Maulidya Ayudika Dandanah, SpBTKV menyebut terbangun tengah malam, jantung berdebar, dan sesak napas menjadi beberapa gejala jantung bermasalah. Tidak hanya itu, lebih nyaman tidur dengan bantal yang tinggi juga jadi pertanda.

Menurutnya, orang dengan masalah jantung merasa lebih sesak jika tidur mendatar, sehingga memasang bantal yang lebih tinggi.

“Sebenarnya sesederhana kalau misalnya tidur sudah pakai tiga bantal, itu berarti ada masalah dengan jantung atau paru-paru,” ujar dr Ayu ketika dikutip infoHealth.

Apabila memiliki ciri-ciri tersebut, dr Ayu menyarankan agar segera dilakukan pemeriksaan. Sebab, hal itu tidak bisa diatasi hanya dengan mengonsumsi obat dari apotek.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Makanya tetap harus (periksa), kita tidak bisa seperti beli obat datang ke apotek saja tanpa diperiksa dulu oleh dokter. Karena kadang-kadang ada penyakit yang gejalanya mirip sekali,” sambungnya, menekankan pentingnya pemeriksaan medis untuk melihat kemungkinan penyakit lain.

Lantas, apa yang harus dilakukan jika mengalami gejala tersebut? dr Ayu menyarankan untuk mengatur napas dan menenangkan diri.

Apabila gejala sudah mereda, segera pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Tidak perlu melakukan gerakan-gerakan aktif ketika gejala muncul.

“Pernah ada yang tanya saya, ‘kalau saya terbangun malam berdebar, apakah saya harus bergerak?’. Ketika terbangun, tenangkan diri, tarik napas, kemudian jika tetap berdebar segera hubungi rumah sakit terdekat. Tidak usah melakukan gerakan-gerakan manuver seperti meregangkan tubuh, itu akan semakin berbahaya,” sambungnya.

Sebagai langkah preventif, dr Ayu menyarankan pemeriksaan jantung 1-2 tahun sekali. Apabila sudah berusia 50 tahun ke atas, maka pemeriksaan bisa dilakukan 6 bulan – 1 tahun sekali. “Tapi memang idealnya setahun sekali kita harus melakukan general check up. Semakin tua, artinya harus semakin rutin,” tandas dr Ayu.