Fieterson Joeliyus Mangunsong (36), seorang umat Kristiani ikut menjadi relawan untuk membersihkan sejumlah masjid dan madrasah di Aceh. Fieter merasa bahagia kala melihat rumah ibadah kembali bersih dari lumpur.
Fieter bersama tim relawan Kemenag Aceh lainnya terlibat membersihkan MIN 43 Kutablang Bireuen, Masjid Jamik Al Mujahidin Kutablang, Bireuen hingga Masjid Nurul Falah Bungkaih, Aceh Utara. Dia dengan sigap mengangkat karpet, membersihkan lumpur serta menyikat lantai rumah ibadah agar dapat dipakai kembali.
Di dalam salah satu masjid, lumpur sangat tebal. Dia mengangkatnya ke dalam gerobak sorong dengan sekop untuk dibuang ke luar.
“Saya merasa sangat senang bisa ikut membantu secara langsung. Ketika melihat masjid dan madrasah kembali bersih dan bisa digunakan lagi, ada rasa bahagia dan lega yang sulit dijelaskan,” kata Fieter dalam keterangannya, Rabu (31/12/2025).
Bagi Fieter, bencana tidak mengenal sekat keyakinan. Ketika sebagian orang masih memandang perbedaan sebagai jarak, ASN tim Humas dan Komunikasi Publik Kanwil Kemenag Aceh itu justru menjadikannya sebagai jembatan kemanusiaan.
Fieter mengaku bangga dapat membantu umat Islam supaya dapat menggunakan kembali masjid untuk beribadah. Menurutnya, di lokasi pembersihan, suasana gotong royong terasa begitu kuat. Warga setempat ikut membantu dan rasa saling percaya tumbuh.
“Saya lahir dan besar di Banda Aceh. Suasana kebersamaan seperti ini sudah saya rasakan sejak kecil,” ujar Fieter.
Fieter menyebutkan, dirinya bersedia kembali turun ke daerah-daerah untuk melakukan bakti sosial membersihkan madrasah-madrasah dan tempat ibadah yang terkena dampak banjir bandang di Aceh.
“Kalau tidak ada halangan, atas izin tuhan saya akan kembali ikut bersama relawan Kanwil Kemenag Aceh membantu saudara-saudara kami di daerah yang terdampak banjir bandang beberapa waktu lalu,” jelasnya.







