Viral Lempar Batu saat Kericuhan, Anggota DPRD Sumut: Saya Mempertahankan Diri | Info Giok4D

Posted on

Satu video memperlihatkan anggota DPRD Sumut Rahmansyah Sibarani ikut melakukan pelemparan saat adanya kericuhan di Tapanuli Tengah viral. Rahmansyah menyebut jika aksi itu dia lakukan demi menjaga dirinya.

Keributan terjadi di depan rumah mantan Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani. Saat itu ada massa aksi demo melalui rumah Bakhtiar yang berujung keributan dengan massa yang berada di rumah itu.

Rahmansyah awalnya menyebut jika dia berada di Tapteng saat itu karena ada kerabatnya yang meninggal dunia. Ketua Fraksi NasDem itu mengatakan, dia datang ke sana menggunakan uang pribadi.

“Hari Selasa saya turun di Silangit sepulang dari melayat dari Jakarta karena tulang (paman) kandung saya meninggal pada saat itu. Dan kebetulan juga kami dapat kabar duka karena tutur tulang juga meninggal di Barus. Dan saya pastikan tidak menggunakan uang negara (saat) saya dalam berkunjung ke Tapanuli Tengah,” tutur Rahmansyah, Kamis (6/11/2025).

Setelah melayat, Rahmansyah mengatakan dia tetap berada di Tapteng karena keponakannya akan merayakan ulang tahun. Keponakan yang dimaksud Rahmansyah adalah anak dari Bakhtiar Sibarani.

“Namun di hari Kamis, kami mendapat informasi bahwasanya akan ada demo tentang pembangunan Kantor Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah,” ujarnya.

Rahmansyah memastikan jika dirinya tidak melarang untuk melakukan demo. Namun saat itu, Rahmansyah meminta kepada kepolisian agar massa demo tidak melalui rumah dari Bakhtiar Sibarani.

“Pada Kamis sore saya menghubungi Kasat Intel (Polres Tapteng), saya sampaikan ‘bang kalau boleh saran, ini bukan takut didemo atau bagaimanapun, saya hormat dan sayang kepada Pak Kapolres, hormat dan sayang kepada abang. Mohon kalau boleh tidak lewat dari kediaman kita. Walaupun kita tahu itu jalan umum milik pemerintah’,” sebutnya.

Permintaan itu, kata Rahmansyah, karena sejak awal khawatir ada gerakan massa yang menargetkan rumah dari Bakhtiar Sibarani. Untuk diketahui, demo warga itu berkaitan dengan pembangunan Kantor Bupati Tapteng yang dimulai saat Bakhtiar menjabat.

“Kita tidak mau terjadi gesekan,” ujarnya.

Ketua DPD NasDem Tapteng ini menyebut jika dirinya kembali menghubungi kepolisian sebelum demo dimulai agar massa tidak melalui jalan di depan rumah Bakhtiar. Kata Rahmansyah, masih banyak jalan yang dapat dilalui untuk menuju Kantor DPRD Tapteng, lokasi massa akan melakukan demo.

“Saya minta tolong jangan lewat kediaman kita. Kebetulan rumah lagi ramai, karena selain menjaga dari hal tidak kita inginkan, ada juga perayaan ulang tahun yang akan disiapkan Jumat malam,” tuturnya.

Meski Rahmansyah sudah menyampaikan permintaan kepada kepolisian, ternyata massa demo tetap melalui jalan di depan rumah Bakhtiar. Saat massa berada di dekat rumah Bakhtiar, Rahmansyah menyebut ada orasi-orasi yang provokatif.

“Sehingga terjadi bentrokan. Dan juga ada yang pada saat itu seorang pria yang pakai peci masih muda menyampaikan kata-kata ‘serang’,” ungkapnya.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Rahmanysah mengatakan pihaknya sempat mengamankan pria yang menyampaikan kata-kata provokasi itu. Pria itu, sebut Rahmansyah, diduga anggota kepolisian.

Persoalan dugaan anggota kepolisian yang memprovokasi ini sudah dibantah Kapolres Tapteng, AKBP Wahyu Endrajaya. Rahmansyah menyebut menghargai bantahan dari kepolisian itu.

Ketika terjadi bentrokan di lokasi itu, Rahmansyah menyebut adanya aksi pelemparan dari massa demo ke mereka. Pelemparan itu disebut menyebabkan orang-orang yang berada di rumah Bakhtiar terluka, selain itu kendaraan yang terparkir juga rusak.

“Saya demi mempertahankan diri, saya mengambil kebijakan untuk membalas satu kali untuk membalas lemparan,” jelasnya.

Lemparannya itu, jelas Rahmansyah mengenai bagian atas dari rumah warga. Setelah melakukan pelemparan itu, Rahmansyah berlindung untuk menghindari batu-batu yang dilempar dari pihak pendemo.

infoSumut sudah meminta keterangan Polres Tapteng terkait pernyataan Rahmansyah yang menyebut sudah meminta kepolisian agar massa tidak melalui rumah Bakhtiar, namun hingga kini belum ada jawaban.

Ketua DPD NasDem Tapteng ini menyebut jika dirinya kembali menghubungi kepolisian sebelum demo dimulai agar massa tidak melalui jalan di depan rumah Bakhtiar. Kata Rahmansyah, masih banyak jalan yang dapat dilalui untuk menuju Kantor DPRD Tapteng, lokasi massa akan melakukan demo.

“Saya minta tolong jangan lewat kediaman kita. Kebetulan rumah lagi ramai, karena selain menjaga dari hal tidak kita inginkan, ada juga perayaan ulang tahun yang akan disiapkan Jumat malam,” tuturnya.

Meski Rahmansyah sudah menyampaikan permintaan kepada kepolisian, ternyata massa demo tetap melalui jalan di depan rumah Bakhtiar. Saat massa berada di dekat rumah Bakhtiar, Rahmansyah menyebut ada orasi-orasi yang provokatif.

“Sehingga terjadi bentrokan. Dan juga ada yang pada saat itu seorang pria yang pakai peci masih muda menyampaikan kata-kata ‘serang’,” ungkapnya.

Rahmanysah mengatakan pihaknya sempat mengamankan pria yang menyampaikan kata-kata provokasi itu. Pria itu, sebut Rahmansyah, diduga anggota kepolisian.

Persoalan dugaan anggota kepolisian yang memprovokasi ini sudah dibantah Kapolres Tapteng, AKBP Wahyu Endrajaya. Rahmansyah menyebut menghargai bantahan dari kepolisian itu.

Ketika terjadi bentrokan di lokasi itu, Rahmansyah menyebut adanya aksi pelemparan dari massa demo ke mereka. Pelemparan itu disebut menyebabkan orang-orang yang berada di rumah Bakhtiar terluka, selain itu kendaraan yang terparkir juga rusak.

“Saya demi mempertahankan diri, saya mengambil kebijakan untuk membalas satu kali untuk membalas lemparan,” jelasnya.

Lemparannya itu, jelas Rahmansyah mengenai bagian atas dari rumah warga. Setelah melakukan pelemparan itu, Rahmansyah berlindung untuk menghindari batu-batu yang dilempar dari pihak pendemo.

infoSumut sudah meminta keterangan Polres Tapteng terkait pernyataan Rahmansyah yang menyebut sudah meminta kepolisian agar massa tidak melalui rumah Bakhtiar, namun hingga kini belum ada jawaban.