Viral Pensiunan Cekcok dengan Polisi di Sidimpuan, Ini Penyebabnya baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Satu video yang menunjukkan seorang pensiunan polisi terlibat cekcok dengan personel polisi di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut), viral di media sosial. Cekcok terjadi karena persoalan laporan.

Berdasarkan video yang dilihat infoSumut, Selasa (11/11/2025), terlihat peristiwa itu terjadi di kantor polisi. Lalu, ada seorang pria berbaju hitam disebut purnawirawan polisi cekcok dengan pria yang mengenakan seragam polisi.

Pria berseragam polisi itu mengatakan bahwa pria berbaju hitam itu adalah pensiunan polisi dan menanyakan soal pemahaman pria tersebut tentang prosedur. Pria berbaju hitam itu mengatakan bahwa dirinya mengetahui prosedur.

“Kok segampang itu mengapa orang? Keluar dari sini, keluar,” kata polisi tersebut mengusir pria itu.

Pensiunan polisi itu mengatakan bahwa dirinya sudah membuat laporan. Dia pun memprotes soal omongan polisi itu.

Perdebatan keduanya terus memanas. Tak lama, ada sejumlah personel polisi yang mencoba melerai keduanya dan menenangkannya.

Belakangan, polisi yang terlibat cekcok itu kembali menyuruh pensiunan tersebut keluar dan lalu masuk ke dalam salah satu ruangan. Sementara purnawirawan polisi itu ditenangkan oleh polisi yang lain.

Kasi Humas Polres Padangsidimpuan AKP Kenborn Sinaga membenarkan peristiwa itu. Ia menyebut kedua belah pihak telah sepakat berdamai.

“Ini sudah selesai hari Senin, sudah berdamai sudah kita pertemukan,” kata Kenborn saat dikonfirmasi infoSumut.

Kenborn menjelaskan bahwa pensiunan polisi berinisial S Gultom, sementara personel polisi itu adalah Kepala SPKT Polres Padangsidimpuan Aiptu RD Oskandar. Keduanya telah dipertemukan dan sepakat berdamai pada Senin (10/11).

Penyebab Purnawirawan dan Polisi Cekcok

Kenborn menjelaskan bahwa Gultom melaporkan warga berinisial K ke Polres Padangsidimpuan soal dugaan penipuan tanah pada tahun 2023. Antara K dan Gultom sudah beberapa kali mencari solusi terkait permasalahan itu, tetapi tak kunjung ada titik temu.

Selain itu, K diketahui juga sering bepergian, sehingga susah bertemu dengan Gultom untuk membahas permasalahan itu. Lalu, pada Sabtu (8/11) itu, Gultom melihat K dan mengikutinya hingga masuk ke dalam mobil. Keduanya pun sempat terlibat cekcok.

“Terjadilah adu mulut, diikutinya terus, masuk dia (Gultom) ke mobil Pak K,” jelasnya.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Merasa ketakutan karena terus diikuti, K pun membuat laporan ke Polres Padangsidimpuan. Saat K membuat laporan, Gultom menunggu di ruang tunggu Polres.

Selang beberapa waktu, Aiptu Oskandar mengobrol dengan Gultom. Pada saat yang bersamaan, K pergi menuju mobilnya.

Saat itulah, kata Kenborn, Gultom merasa bahwa Aiptu Oskandar sengaja mengajaknya mengobrol, sehingga Gultom tidak melihat K pergi. Alhasil, terjadi cekcok antara Gultom dan Oskandar.

“Jadi, anggapan si purnawirawan ini, polisi ini pro ke K, seolah-olah merasa diajak ngomong untuk menutupi si K biar bebas pergi. Itulah perasaan dia, sehingga dia ngamuk sama polisi ini, terjadilah perang mulut,” jelasnya.

Terkait laporan K dan Gultom, Kenborn mengatakan pihaknya masih menyelidiknya. Pihaknya juga mengupayakan kasus antara keduanya itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

“Prosesnya masih tahap penyelidikan, karena banyak mau diambil saksi. Ini pun kita upayakan juga orang ini berdamai,” pungkasnya.

Penyebab Purnawirawan dan Polisi Cekcok

Kenborn menjelaskan bahwa Gultom melaporkan warga berinisial K ke Polres Padangsidimpuan soal dugaan penipuan tanah pada tahun 2023. Antara K dan Gultom sudah beberapa kali mencari solusi terkait permasalahan itu, tetapi tak kunjung ada titik temu.

Selain itu, K diketahui juga sering bepergian, sehingga susah bertemu dengan Gultom untuk membahas permasalahan itu. Lalu, pada Sabtu (8/11) itu, Gultom melihat K dan mengikutinya hingga masuk ke dalam mobil. Keduanya pun sempat terlibat cekcok.

“Terjadilah adu mulut, diikutinya terus, masuk dia (Gultom) ke mobil Pak K,” jelasnya.

Merasa ketakutan karena terus diikuti, K pun membuat laporan ke Polres Padangsidimpuan. Saat K membuat laporan, Gultom menunggu di ruang tunggu Polres.

Selang beberapa waktu, Aiptu Oskandar mengobrol dengan Gultom. Pada saat yang bersamaan, K pergi menuju mobilnya.

Saat itulah, kata Kenborn, Gultom merasa bahwa Aiptu Oskandar sengaja mengajaknya mengobrol, sehingga Gultom tidak melihat K pergi. Alhasil, terjadi cekcok antara Gultom dan Oskandar.

“Jadi, anggapan si purnawirawan ini, polisi ini pro ke K, seolah-olah merasa diajak ngomong untuk menutupi si K biar bebas pergi. Itulah perasaan dia, sehingga dia ngamuk sama polisi ini, terjadilah perang mulut,” jelasnya.

Terkait laporan K dan Gultom, Kenborn mengatakan pihaknya masih menyelidiknya. Pihaknya juga mengupayakan kasus antara keduanya itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

“Prosesnya masih tahap penyelidikan, karena banyak mau diambil saksi. Ini pun kita upayakan juga orang ini berdamai,” pungkasnya.