Waket DPRD Kritik Pernyataan Wabup soal Deli Serdang Kabupaten Nahdliyin

Posted on

Satu video memperlihatkan Wakil Bupati, Lom Lom Suwondo, menyebut Deli Serdang sebagai Kabupaten Nahdliyin saat demo kader Al-washliyah beredar di media sosial. Wakil Ketua DPRD Deli Serdang Kuzu Serasi Wilson Tarigan mengkritik pernyataan Lom Lom itu karena dinilai membuat kegaduhan.

“Nggak eloklah seperti itu, Deli Serdang inikan Bhinneka, janganlah buat statemen-statemen yang menimbulkan kegaduhan, pemimpin itu kan nggak boleh seperti ini,” kata Kuzu Serasi Wilson Tarigan saat dihubungi, Selasa (27/5/2025).

Pernyataan Lom Lom itu sebagai representatif Pemkab Deli Serdang dan dinilai dapat menimbulkan konflik horizontal. Terlebih jika ada masyarakat atau agama yang terprovokasi akibat pernyataan itu.

“Nanti kalau semua sudah ribut, semua nanti merasa tersinggung, bagaimana jadinya Deli Serdang ini, bisalah (menimbulkan konflik horizontal) kalau ada yang terprovokasi masyarakat ini kan repot atau agama tertentu merasa tersinggung dia bagaimana,” ucapnya.

Oleh karena itu, Kuzu mendesak Bupati Deli Serdang Asri Ludin Tambunan mengklarifikasi dan meminta maaf atas pernyataan Lom Lom. Sebab menurutnya Bupati dan Wakil Bupati merupakan satu bagian yang tidak terpisahkan.

“Saya minta secepatnya Pemkab Deli Serdang melalui Bupati melakukan klarifikasi, meminta maaf dengan pernyataan itu, Bupati dan Wakil Bupati kan satu kesatuan utuh, dia kan mengatasnamakan Pemkab Deli Serdang,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, satu video memperlihatkan Wakil Bupati, Lom Lom Suwondo, menyebut Kabupaten Deli Serdang sebagai Kabupaten Nahdliyin beredar di media sosial. Lom Lom menyebut hal itu saat menghadapi massa dari Al-Washliyah yang sedang berunjukrasa.

Demo Al-Washliyah itu berkaitan dengan persoalan bangunan Pemkab Deli Serdang yang berdiri di tanah Al-Washliyah. Demo digelar di depan Kantor Bupati Deli Serdang pada Senin (26/5).

“Ini adalah Kabupaten Nahdliyin, saudara saudara, kalau saudara adalah Al-Washliyah, silahkan baca ini Kabupaten Nahdliyin,” ujar Lom Lom dalam video.

Lom Lom kemudian menyebut massa demo bukan kader Al-Washliyah bila melakukan keributan saat menyampaikan aspirasi.

Terkait pernyataannya itu, Lom Lom memberikan penjelasan. Dia mengatakan pernyataan itu dia sampaikan karena kader Al-Wasliyah melakukan demo dengan tidak tertib.

“Itu kan anak-anak Al-Wasliyah berbicara tentang Al-Wasliyah, datangnya tidak beradab, berutal. Makanya kita bilang di sini banyak melahirkan Nahdliyin,” ujar Lom Lom saat dihubungi.

“Makanya saudara kalau berbicara Al-Wasliyah, saudara harus beradab,” sambungnya.

Lom Lom mengaku mengutarakan hal itu karena peserta demo melakukan pelemparan hingga merusak pagar. Dia mengaku bukan menyampaikan hal itu untuk membandingkan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dengan Al-Wasliyah.

“Tidak (membandingkan NU dan Al-Wasliyah). Di sini kabupaten yang bermoral,” ujarnya.

Pernyataan berbeda disampaikan Ketua Ikatan Sarjana Al-Washliyah Sumut Abdul Thaib Siahaan . Sebelumnya, Abdul Thaib yang ikut dalam demonstrasi itu menyebut Lomlom yang melakukan provokasi.

“Iya tadi ada pagar roboh karena tadi kan sempat terpancing oleh wakil bupati, wakil bupati kalau dalam penilaian kami memang memancing emosi masyarakat, ada juga ASN di situ ikut memancing, sehingga hampir terjadi kericuhan, sebenarnya damai-damai saja awalnya kan,” kata Abdul Thaib Siahaan saat dihubungi, Senin (26/5).

Massa saat demo juga melakukan pelemparan botol minuman plastik ke arah Lomlom dan ASN. Abdul menilai hal itu efek dari provokasi.

“Hanya botol minuman plastik saja, itu kan karena efek dari provokasi, massa terprovokasi terjadi lemparan, nggak tahu apakah Wakil Bupati nya kena karena dia kan di tengah ASN-ASN itu,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *