Wali Nanggroe Sebut Aceh Dilanda ‘Tsunami Kedua’, Minta Kurangi Tanam Sawit

Posted on

Banjir bandang yang melanda sejumlah daerah di Aceh disebut ibarat tsunami kedua. Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haythar menyoroti kerusakan lingkungan hingga menyebabkan bencana parah.

“Tsunami pertama air laut naik dan tidak membawa material. Tsunami kedua, air turun dari daratan dan membawa kayu-kayu. Ini pelajaran besar bagi kita semua. Hutan jangan ditebang, dan jangan terlalu banyak menanam sawit,” kata Malik dalam dalam keterangannya, Senin (22/12/2025).

Mantan Perdana Menteri Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu menyebutkan, hutan Aceh bukan semata isu lokal, melainkan penyangga kehidupan, iklim, dan keanekaragaman hayati yang kepentingannya bersifat lintas generasi. Dalam perspektif pemulihan pascabencana, Malik menekankan pembangunan Aceh tidak boleh berhenti pada aspek fisik semata.

“Melainkan harus mencakup langkah-langkah ekologis strategis antara lain rehabilitasi hutan di wilayah hulu dan daerah aliran sungai (DAS), perlindungan hukum yang kuat terhadap hutan alam yang tersisa, pemulihan koridor satwa liar untuk mencegah fragmentasi habitat, perlindungan spesies endemik dan terancam punah, serta penegakan hukum lingkungan yang konsisten dan transparan,” jelasnya.

“Aceh bisa maju tanpa menghancurkan hutannya. Investasi industri hijau dan pembangunan berkelanjutan adalah masa depan Aceh,” lanjut Malik.

Malik sudah mengunjungi beberapa daerah terdampak bencana untuk menyalurkan bantuan. Kemarin dia berkunjung ke Aceh Tamiang untuk menyerahkan 15 ton bantuan hasil penggalangan dari Sekretariat Wali Nanggroe, Majelis Syura Wali Nanggroe, komunitas Hakka Aceh, serta pimpinan Rumah Sakit Putri Bidadari.

Wali Nanggroe ke-9 itu mengajak korban bersabar dan kuat untuk membangun kembali Tanah Rencong. Dia mengimbau semua pihak saling membantu serta saling mendoakan.

“Dengan bencana ini, kita orang Aceh harus bersabar dan kuat. Kita harus membangun negeri kita sendiri. Saya tidak akan tinggal diam. Banyak negara ingin membantu, tetapi belum sepenuhnya bisa masuk. Saya akan terus mencari jalan agar semua bantuan itu dapat masuk,” ungkapnya.