Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Wali Kota Rico Waas menyebut jumlah produksi sampah di Kota Medan pascabanjir bisa mencapai 6.000 ton per hari. Menurut Rico, jumlah ini naik drastis dari biasanya yang hanya mencapai 1.500 ton per hari.
“Jadi saya sampaikan kemarin kalau normal sampah 1.500 ton per hari, ini bisa 5.000 bahkan pernah 6.000 ton,” ujar Rico saat diwawancarai, Selasa (9/12/2025).
Hal ini, kata Rico, disebabkan oleh banyaknya perabotan rumah tangga milik warga yang mengalami kerusakan akibat banjir. Sehingga menambah produksi sampah harian lantaran barang tidak layak digunakan lagi.
“Sampah ini kenapa dia meluap, karena memang banyak kerusakan di rumah-rumah warga. Jadi barang-barang apakah spring bed, sofa, lemari, kursi banyak yang terendam rusak itu yang banyak terbuang dan itu menjadi limpahan sampah yang banyak,” jelasnya.
Rico mengakui, hal ini menyebabkan petugas pengangkut sampah kewalahan. Usai banjir, Rico mengatakan, jumlah shift petugas pengangkut sampah harus ditambah.
“Itulah yang menyebabkan rolling dari petugas-petugas kita ataupun shift kita tambahkan, kita perbanyak, biasanya trip itu 1 sampai 2 kali per harinya, ini bahkan kemarin untuk Helvetia saja bisa 27 trip lebih. Jadi kita coba perbanyak, kita lakukan intervensi. Mudah-mudahan bisa segera teratasi,” tambahnya.
Rico menjelaskan, Pemerintah Kota Medan berupaya untuk melakukan penanggulangan banjir hingga ke proses pemulihan. Dikatakan Rico, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk memberikan santunan kepada korban jiwa akibat banjir.
“Bantuan korban jiwa sedang kami usahakan. Kami sudah berkoordinasi dengan Kemensos. Jadi kami juga komunikasikan, karena ada juga kondisinya yang meninggal karena genset kemarin kita ada laporannya. Ini kami komunikasikan ke Kemensos bagaimana nanti penyelesaian untuk korban-korban banjir ini,” pungkasnya.







