Wakil menteri kesehatan baru dr Benjamin Paulus Octavianus mengungkap baru ada sekitar 300 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang mengantongi sertifikat laik higiene dan sanitasi. Jumlah ini sangat kecil dari total SPPG yang sudah ada yakni 10.000.
“Ini tiap hari saya kontrol, hari ini yang lulus 326 SPPG, yang sudah lulus sertifikat laik higiene dan sanitasi. Per hari ini 326 dari 10.000,” kata dr Benjami dalam konferensi pers Jumat (17/10/2025) melansir infoHealth.
dr Benjamin mengatakan pihaknya akan terus mengejar peningkatan SPPG yang mengantongi SLHS, demi memastikan salah satu upaya makanan bergizi gratis aman terpenuhi. Sebetulnya sudah ada sekitar 3.700 SPPG yang mendaftarkan SLHS, namun baru 2.000 yang sedang masuk dalam tahap pengecekan.
Wamenkes memastikan pengujian SLHS dipastikan berjalan ketat. Apalagi, membutuhkan pengujian di laboratorium.
“Karena mereka masih dicek labnya, sudah secara hasrat mata lulus, tetapi kan kita butuh lab. Nah lab ini kan butuh 5 hingga 7 hari. Nah lab-nya ini kemarin, hari ini nanti jumlahnya akan lebih banyak,” imbuhnya.
dr Benjami mengatakan hal ini menjadi langkah pengujian SLHS dilakukan dengan serius. Ada prosedur yang perlu dilewati hingga benar-benar mendapatkan SLHS.
“Itu yang saya tiap hari ingatkan. Dan kalau ada SPPG yang belum daftar, cepat daftar. Nah rata-rata mereka, tiap provinsi ada datanya lengkap,” sebutnya.
“Saya bisa kasih, bisa lihat itu. Jadi kami, jangan khawatir, kami yang nge-push terus, karena saya ditugaskan oleh Pak Menteri dan Pak Presiden, untuk memantau, kita ini tugasnya, paham ya, tugas kita tuh supaya bisa mencegah, bisa supaya kasus-kasus ini (keracunan MBG) makin hari makin turun,” paparnya.