Bupati Aceh Besar Muharram Idris mengungkapkan masyarakatnya saat ini semakin kewalahan karena gas elpiji 3 kg susah didapat pasca Aceh dilanda bencana. Akibatnya banyak UMKM tutup, sehingga warga kesulitan mencari makanan.
Muharram menjelaskan, LPG saat ini diangkut menggunakan kapal menuju Ulee Lheue, Banda Aceh, pasca terputusnya jalan nasional Banda Aceh-Medan di Kuta Blang, Bireuen. Jumlah LPG yang dibawa lewat jalur laut disebut tidak mencukupi untuk kebutuhan masyarakat di daerahnya.
“Di Aceh sekarang tidak baik. Masyarakat kewalahan. Banyak UMKM tutup karena tidak ada gas, tidak ada LPG. Untuk mencari makan di Banda Aceh dan Aceh Besar sekarang sangat sulit. Ini memperburuk keadaan,” kata Muharram kepada wartawan, Sabtu (13/12/2025).
Muharram mengaku sudah menyurati pihak terkait agar pasokan gas ditambah serta penyalurannya dimaksimalkan. Masyarakat disebut sangat membutuhkan LPG terutama gas ukuran 3 kilogram.
Menurutnya, kebutuhan LPG sangat banyak namun pasokannya sangat sedikit. Warga disebut kesusahan untuk memasak ditambah listrik yang hingga kini masih padam.
“Kami sudah membuat satu surat kepada BNPB Pusat untuk membantu memaksimalkan kembali penyaluran gas 3 kilo di Aceh Besar. Maka kami surati tadi, tembusannya ke Gubernur Aceh dan Presiden,” ujarnya.
Selain itu, Muharram juga meminta pemerintah agar mendesak maskapai supaya menambah jadwal penerbangan dari Banda Aceh ke Sumatera Utara. Penambahan itu disebut perlu karena saat ini akses jalan nasional masih terputus.
“Hari ini, logistik di Banda Aceh sudah menipis akibat pengiriman barang dan bantuan ke wilayah terdampak. Sebaliknya, barang masuk tidak ada. Seandainya ada lebih banyak pesawat, itu sangat meringankan,” jelasnya.
Bandara Sultan Iskandar Muda berada di wilayah yang dipimpin Muharram. “Kemudian menyangkut PLN. PLN bukan bertambah hidup, malah makin banyak yang mati. Banyak lampu padam yang hampir seluruh Aceh. Aceh Besar sudah empat malam berturut-turut mati. Presiden tahu tidak ini?” ungkapnya.
Selain itu, Muharram juga meminta pemerintah agar mendesak maskapai supaya menambah jadwal penerbangan dari Banda Aceh ke Sumatera Utara. Penambahan itu disebut perlu karena saat ini akses jalan nasional masih terputus.
“Hari ini, logistik di Banda Aceh sudah menipis akibat pengiriman barang dan bantuan ke wilayah terdampak. Sebaliknya, barang masuk tidak ada. Seandainya ada lebih banyak pesawat, itu sangat meringankan,” jelasnya.
Bandara Sultan Iskandar Muda berada di wilayah yang dipimpin Muharram. “Kemudian menyangkut PLN. PLN bukan bertambah hidup, malah makin banyak yang mati. Banyak lampu padam yang hampir seluruh Aceh. Aceh Besar sudah empat malam berturut-turut mati. Presiden tahu tidak ini?” ungkapnya.







