Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Warga Jebus, Kabupaten Bangka Barat (Babar) geger atas penemuan kerangka manusia di dalam kebun warga bernama Aimawati. Kerangka manusia itu ditemukan dalam guci yang terkubur di tanah sedalam satu meter.
Kapolres Babar AKBP Pradana Aditya menjelaskan, kerangka manusia itu ditemukan Rabu (11/6) di Dusun Kerang, Desa Jebus, Kecamatan Jebus. Menurutnya, lokasi penemuan kerangka manusia itu merupakan kuburan kuno atau makam lama.
“Guci yang ditemukan warga, berisikan kerangka manusia tersebut diduga kuburan kuno (lama),” ujar Aditya dilansir infoSumbagsel, Jumat (13/6/2025).
Aimawati menemukan guci tersebut terkubur sedalam 1 meter saat sedang bersih-bersih kebun miliknya.
Alat yang digunakannya itu menggali tanah itu membentur benda yang setelah dicek ternyata sebuah guci. Ia pun memanggil tetangga untuk mengecek guci tersebut.
“Karena penasaran isi dari guci ini, jadi dibukalah tutup guci itu dari dari atas. Setelah dibuka baru diketahui di situ ada tulang dan kerangka manusia,” kata Kapolres menceritakan pengakuan Wati.
Warga lalu melaporkan temuan itu ke Kades setempat dan diteruskan ke Polsek Jebus. Polisi, Kades dan warga langsung datang ke kebun sekitar pukul 14.00 WIB.
“Kemudian gucinya di keluarkan setelah di keluarkan baru di ketahui isinya ternyata kerangka kepala, terus ada tulang kaki kanan dan gigi manusia,” ungkapnya.
Kondisi kerangka manusia itu tidak lagi utuh, termasuk di tempurung kepala. Tidak bisa dipastikan jenis kelamin kerangka manusia itu.
“Itu tidak bisa disimpulkan (jenis kelaminnya), karena itu jelas sudah berbentuk kerangka yang tidak utuh, kerangka jaman dulu. Bukan kerangka yang baru meninggal beberapa tahun (terakhir),” sebutnya.
“Jadi model kuno. Makanya tersisa tulang-tulang saja. Termasuk tulang tengkorak kepalanya pun sudah tidak utuh karena sudah lama,” timpalnya.
Hasilnya, warga sepakat untuk menguburkan kembali kerangka itu di tempat awal ditemukan karena diduga berasal dari makam kuno.
“Dari temuan itu diambil kesempatan bersama, karena diduga merupakan kuburan kuno kerangka manusia dimakamkan lagi di lokasi atau di tempat semula. Sedangkan gucinya disimpan oleh pemilik kebun,” katanya.
Polisi juga telah mengonfirmasi bahwa tidak ada warga yang mengaku kehilangan keluarga sebelum kerangka itu dimakamkan kembali.
“Kemarin itu kan langsung dicek tidak ada warga yang kehilangan (keluarga) dan seterusnya dan itu kalau secara kearifan lokal memang kuburan kuno,” sebutnya,
“Makanya diambil langkahnya dan berdasarkan kesepakatan bersama tadi, tulang kerangka tadi dimakamkan lagi,” tutupnya.