Maraknya aksi pencurian di Desa/Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, membuat warga geram. Bahkan warga RT 05 RW 07 Dusun Ciawitali, sampai membuat sayembara tangkap maling berhadiah.
Dari spanduk yang dipasang, sayembara tangkap maling itu berhadiah uang tunai hingga Rp 500 ribu. Sejak Sabtu (12/10), sejumlah gang di lingkungan tersebut dipasangi spanduk yang sama.
Diumumkan dalam spanduk, warga yang berhasil menangkap maling diganjar nilai hadiah yang berbeda. Jika penangkapan dilakukan malam hari maka penangkap maling akan mendapat hadiah Rp 500 ribu. Sedangkan jika penangkapan dilakukan siang hari, hadiah yang didapat sebesar Rp 300 ribu.
Warga mengaku sayembara itu digelar karena dalam tiga bulan terakhir sudah terjadi lima kali pencurian di lingkungan tersebut. Mulai dari pencurian padi, ayam, hingga kompresor. Pelaku pencurian pun hingga kini belum tertangkap.
“Dibuat sayembara karena sering kemalingan, banyak yang kehilangan seperti ayam, gabah, terus kompresor. Sudah sangat meresahkan. Sebagai warga menurut saya sangat bagus, jadi warga semakin antusias untuk ronda,” kata warga setempat, Fita Ariyani, kepada infoJateng, Jumat (17/10/2025).
Warga lainnya, Muslihin, mengaku menyambut positif sayembara tersebut. Ia mengatakan sayembara tersebut membuat warga lebih semangat menjaga keamanan lingkungan.
“Ya membawa dampak positif, karena buat jaga-jaga supaya jangan kemalingan terus. Kan di sini sering kemalingan, dua bulan sekali, tiga bulan sekali. Kalau untuk sayembara menangkap maling malam Rp 500 ribu, siang Rp 300 ribu. Ya dengan adanya sayembara ini warga tambah semangat,” ujarnya.
Ketua RT setempat, Arif Riyanto, mengatakan ide sayembara tangkap maling itu muncul awalnya dari keprihatinan masyarakat karena banyaknya pencurian yang terjadi di lokasi tersebut. Ia mengatakan, warga luar juga bisa mendapatkan hadiah sayembara jika berhasil menangkap pelaku dengan bukti yang jelas.
“Tujuan kami ya biar aman. Awalnya 3 bulan sering kemalingan terus, jadi diadakan sayembara. Khususnya itu malam Rp 500 ribu, siang Rp 300 ribu. Diutamakan warga RT 05, tapi luar warga sini juga boleh menangkap, yang penting ada barang buktinya,” katanya.
Soal hadiah sayembara, Arif mengatakan, uang tunai yang disediakan berasal dari kantong pribadinya. Hal itu dilakukannya karena sudah sangat geram dengan aksi pencurian yang terjadi.
“Uangnya dari pribadi saya sendiri. Soalnya selama 3 bulan sudah 5 kali kemalingan. Harapannya dengan sayembara ini ke depan lebih aman,” lanjut dia.
Selain memasang spanduk, warga juga memasang kamera CCTV di beberapa titik jalan di lingkungan mereka. Diharapkan dengan adanya CCTV pelaku bisa ditangkap.