Ibadah haji berpusat di Arab Saudi, dan umat Islam dari seluruh dunia harus mendaftar serta menunggu antrean belasan hingga puluhan tahun untuk dapat menunaikannya sekali seumur hidup. Namun, bagaimana dengan warga negara Arab Saudi sendiri? Apakah mereka bisa berhaji setiap tahun?
Ternyata, pemerintah Arab Saudi memiliki aturan tersendiri untuk jemaah haji dalam negeri. Aturan ini mencakup persyaratan pendaftaran, fasilitas layanan, serta biaya yang harus dibayarkan. Hanya mereka yang memenuhi kriteria tertentu yang dapat melaksanakan haji.
Dilansir infoHikmah dari situs pemerintah Arab Saudi, warga Arab Saudi yang telah menunaikan haji sebelumnya tidak dapat langsung berhaji kembali di tahun-tahun berikutnya. Mereka diwajibkan menunggu selama lima tahun sebelum dapat mengajukan permohonan haji kembali.
Dalam situasi tertentu, seperti ingin menghajikan orang lain (badal haji) atau menjadi wali haji, warga dapat mengajukan permohonan pengecualian. Namun, jika pengajuan tersebut ditolak, maka mereka harus menunggu hingga musim haji berikutnya untuk mencoba lagi.
Pemerintah Arab Saudi juga menyediakan portal khusus untuk pengajuan izin haji, termasuk bagi warga lokal dan ekspatriat yang ingin berhaji lebih awal tanpa harus menunggu lima tahun. Akses ini bisa dilakukan melalui situs resmi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, seperti dilaporkan oleh Saudi Gazette.
Untuk pelaksanaan haji 2025, pendaftaran dan pemesanan paket haji domestik dapat dilakukan melalui aplikasi Nusuk atau portal daring khusus. Dikutip dari Arab News melalui Saudi Press Agency (SPA), Kementerian Haji dan Umrah menetapkan bahwa prioritas utama diberikan kepada jemaah yang belum pernah menunaikan haji sebelumnya.
Adapun biaya paket haji domestik berkisar antara SAR 8.092 (sekitar Rp 35,7 juta) hingga SAR 13.150 (sekitar Rp 58 juta), tergantung jenis akomodasi yang dipilih selama masa haji.
