200 Lebih WNI Pilih Bertahan di Iran, Kemlu RI Ungkap Alasannya

Posted on

Sekitar 200 warga negara Indonesia (WNI) memilih bertahan di Iran meski tengah terjadi konflik dengan Israel. Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kemlu RI, Andy Rachmianto menyebut mayoritas WNI itu menetap di Kota Qom, Iran.

“Jadi mereka utamanya itu yang dari Qom. Karena Qom itu kan kota suci ya di sana untuk Iran ya, agama mereka. Dan konsentrasi WNI kita paling banyak memang di Kota Qom khususnya mahasiswa yang sedang belajar. Jadi karena Qom itu kota sucinya mereka, Kota Qom itu tidak menjadi target serangan,” kata Andy di Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (24/6/2025) dilansir infoNews.

Andy menyebut Kota Qom dinilai relatif aman lantaran disucikan. Di kota tersebut, kata Andy, selama eskalasi antara Iran dan Israel terjadi tak ada terdengar suara sirine.

“Salah satu yang pernah tinggal di Qom juga dia sudah tinggal 28 tahun di Iran, 10 tahun di Qom. Dari komunikasi dengan teman-temannya di sana, ya kota Qom itu relatif aman, tenang-tenang saja,” ujar Andy.

“Karena tidak terdengar sirine, karena tidak menjadi target serangan. tidak ada sirine tidak ada kepanikan ya normal-normal saja. Karena itu saudara-saudara kita yang di sana merasa ya mungkin mereka belum perlu lah, untuk kembali ke Indonesia,” tambahnya.

Andy menyebut WNI yang memilih menetap di Iran ada sekitar 200-an orang. Adapun dari 380 WNI, mayoritas mereka memang menetap di Kota Qom.

“Di Qom itu kira-kira ada sekitar 200-an. Paling banyak itu memang dari 380 sekian itu WNI kita konsentrasi paling banyak di Kota Qom. Ya (200 orang) mereka masih, untuk sementara tinggal di sana,” imbuhnya.

Baca selengkapnya